Majene, Sulbar  (ANTARA News) - Wakil Bupati Majene Sulawesi Barat Ito Syaiful Tonra, meminta tradisi penamatan massal bagi anak yang tamat membaca Alquran di Majene harus dipertahankan.

"Budaya ini harus dipertahankan untuk menumbuhkan rasa keagamaan kita agar Kabupaten Majene tetap dikenal sebagai daerah yang memiliki religi yang tinggi, "kata Wabup usai menghadiri acara penamatan massal Alquran sejumlah anak di Kelurahan Mosso Kecamatan Sendana Kabupaten Majene, Jumat

Ia mengatakan, budaya penamatan massal tersebut harus dipertahankan untuk menambah rasa keagamaan masyarakat Majene yang mayoritas umat muslim agar masyarakat hidup sebagai manusia bertaqwa.

Acara penamatan massal di Majene diwarnai acara arak-arakan sekitar 100 kuda hias berkeliling kampung di Kelurahan Mosso.

Arak-arakan sekitar 100 kuda hias yang ditunggangi dua orang anak yang memakai pakaian haji berkeliling kampung yang dimulai dari lapangan Bura Sendana Kelurahan Mosso Kecamatan Sendana.

Kuda itu di kawal sejumlah warga berkeliling kampung, warga yang mengawal kuda tersebut sesekali tampak berbicara dengan kuda dalam bentuk pantun yang menggunakan bahasa daerah atau disebut "Kalindakdak".

Pertunjukan itu dalam rangka acara ritual masyarakat setempat atas berhasilnya anak-anak mereka menamatkan membaca kitab suci Alquran. warga yang menyaksikan dalam jumlah ribuan orang disepanjang jalan yang dilalui kuda hias tersebut juga menjadi antusias menyaksikannya.

Sitti Era, salah seorang warga mengatakan, penamatan massal yang dirangkai dalam bentuk budaya Islam tersebut merupakan acara ritual yang sudah menjadi budaya masyarakat yang sudah dilaksanakan sejak bertahun-tahun di wilayah itu.

"Sebelum kuda hias tersebut di arak keliling kampung, warga berkemah dilapangan Bura Sendana selama tiga hari untuk mempersiapkan diri dengan menghias kuda yang akan diarak serta anak yang tamat baca alquran, "katanya.

Sejumlah warga yang menginap di tenda membekali diri dengan peralatan dapur untuk keperluan masak memasak karena mereka tinggal di kemah yang dibangun di lapangan itu.
(T.KR-MFH/S016)

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2025