Makassar (ANTARA) - Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Maros mengedukasi masyarakat soal ekowisata dengan bekerja sama dengan BumDes dan pengelola ekowisata.
"Kegiatan ini sudah hampir tiga tahun kami lakukan di kawasan ekowisata Rammang-Rammang di Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Maros," kata Kadis Parpora Maros, Ferdiansyah di Kabupaten Maros, Sulsel, Selasa,
Dia mengatakan, untuk kegiatan edukasi itu pihaknya juga bekerja sama dengan Dinas Pendidikan setempat untuk mengedukasi siswa-siswi di sekolah di wilayah kawasan ekowisata tersebut.
Menurut dia, sekolah jenjang sekolah dasar dan lanjutan, pengenalan ekowisata masuk sebagai salah satu muatan lokal ataupun pelajaran umum yang disisipkan untuk mensosialisasikan ekowisata karst Rammang-Rammang itu.
Hal itu dibenarkan salah seorang siswa di SD Rammang-Rammang, Mustari. Dia mengatakan, selain mendapatkan pelajaran umum di sekolah, juga mendapatkan pembelajaran tentang konservasi.
"Dari pembelajaran itu, kami tahu bahwa konservasi intinya adalah pelestarian atau perlindungan agar tetap terjaga atau terpelihara dengan baik," katanya.
Selain itu, lanjut dia, juga diajarkan upaya memelihara lingkungan atau kawasan karst dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Sementara itu, RT di Kampung Beru, Kawasan Rammang-Rammang, Darwis juga mengaku untuk menumbuhkan kesadaran pada masyarakat, pihaknya bersama kelompok sadar wisata (Pokdarwis) terus-menerus mensosialisasikan untuk tidak mencoret-coret gunung atau batu kapur (karst).
"Termasuk menjaga tanah dan air agar tidak dicemari, ini perlu dijaga sebagai satu-kesatuan eksosistem di kawasan karst Rammang-Rammang," katanya.
Ketua RW di Kampung Beru di Kawasan karst Rammang-Rammang, Darwis yang juga mantan Ketua Pokdarwis di lokasi ekowisata di Kabupaten Maros, Sulsel. Antara/ Suriani Mappong
"Kegiatan ini sudah hampir tiga tahun kami lakukan di kawasan ekowisata Rammang-Rammang di Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Maros," kata Kadis Parpora Maros, Ferdiansyah di Kabupaten Maros, Sulsel, Selasa,
Dia mengatakan, untuk kegiatan edukasi itu pihaknya juga bekerja sama dengan Dinas Pendidikan setempat untuk mengedukasi siswa-siswi di sekolah di wilayah kawasan ekowisata tersebut.
Menurut dia, sekolah jenjang sekolah dasar dan lanjutan, pengenalan ekowisata masuk sebagai salah satu muatan lokal ataupun pelajaran umum yang disisipkan untuk mensosialisasikan ekowisata karst Rammang-Rammang itu.
Hal itu dibenarkan salah seorang siswa di SD Rammang-Rammang, Mustari. Dia mengatakan, selain mendapatkan pelajaran umum di sekolah, juga mendapatkan pembelajaran tentang konservasi.
"Dari pembelajaran itu, kami tahu bahwa konservasi intinya adalah pelestarian atau perlindungan agar tetap terjaga atau terpelihara dengan baik," katanya.
Selain itu, lanjut dia, juga diajarkan upaya memelihara lingkungan atau kawasan karst dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Sementara itu, RT di Kampung Beru, Kawasan Rammang-Rammang, Darwis juga mengaku untuk menumbuhkan kesadaran pada masyarakat, pihaknya bersama kelompok sadar wisata (Pokdarwis) terus-menerus mensosialisasikan untuk tidak mencoret-coret gunung atau batu kapur (karst).
"Termasuk menjaga tanah dan air agar tidak dicemari, ini perlu dijaga sebagai satu-kesatuan eksosistem di kawasan karst Rammang-Rammang," katanya.