Makassar (ANTARA) - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan Muh Jufri mengatakan sudah ada sebanyak 460 desa di daerah itu yang telah mendaftar sebagai desa wisata calon penerima Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022, hingga menjelang penutupan pada Kamis (31/3) tengah malam.calon
"Artinya masih berpeluang bertambah hingga penutupan malam ini. Kita berharap bisa mencapai 500 desa yang ambil bagian," katanya usai mengikuti acara launching Milad UMI ke-68 tahun ini, pada Kamis siang.
ADWI merupakan apresiasi kepada masyarakat penggerak sektor pariwisata dalam upaya percepatan pembangunan desa, mendorong transformasi sosial, budaya, dan ekonomi desa.
Penghargaan ini dimaksudkan untuk mendukung pemerintah daerah agar berkomitmen mengembangkan desa wisata guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan rakyat, menghapus kemiskinan, mengatasi pengangguran, melestarikan alam, lingkungan dan sumber daya, serta memajukan kebudayaan.
ADWI juga merupakan momentum semangat baru masyarakat untuk terus berprestasi, opsi mempromosikan potensi, serta menumbuhkan harmonisasi pemerintah daerah, pemerintah desa, masyarakat desa dan penggiat pariwisata.
Ia menjelaskan jumlah desa yang telah terdaftar memang sudah melewati target awal yang hanya mematok hingga 300 desa.
Namun, respons masyarakat khususnya desa-desa di Sulawesi Selatan, diharapkan bisa memberikan efek positif khususnya dalam peningkatan sektor pariwisata di daerah tersebut.
"Tahun lalu bahkan hanya 180 desa yang mengikuti ADWI 2021. Kita tentu bersyukur masyarakat begitu antusias untuk membangun desa wisata," ujarnya.
Mengenai desa-desa yang telah terdaftar tahun lalu, kata dia, Kemenparekraf telah membuat aplikasi bernama Jadesta atau jaringan desa wisata.
"Tujuan dari aplikasi ini agar menjadi data base Kemenparekraf untuk melihat potensi desa wisata yang ada. Data base ini sekaligus menjadi dasar pengambilan kebijakan dari Kemenparekraf," ujarnya.
"Artinya masih berpeluang bertambah hingga penutupan malam ini. Kita berharap bisa mencapai 500 desa yang ambil bagian," katanya usai mengikuti acara launching Milad UMI ke-68 tahun ini, pada Kamis siang.
ADWI merupakan apresiasi kepada masyarakat penggerak sektor pariwisata dalam upaya percepatan pembangunan desa, mendorong transformasi sosial, budaya, dan ekonomi desa.
Penghargaan ini dimaksudkan untuk mendukung pemerintah daerah agar berkomitmen mengembangkan desa wisata guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan rakyat, menghapus kemiskinan, mengatasi pengangguran, melestarikan alam, lingkungan dan sumber daya, serta memajukan kebudayaan.
ADWI juga merupakan momentum semangat baru masyarakat untuk terus berprestasi, opsi mempromosikan potensi, serta menumbuhkan harmonisasi pemerintah daerah, pemerintah desa, masyarakat desa dan penggiat pariwisata.
Ia menjelaskan jumlah desa yang telah terdaftar memang sudah melewati target awal yang hanya mematok hingga 300 desa.
Namun, respons masyarakat khususnya desa-desa di Sulawesi Selatan, diharapkan bisa memberikan efek positif khususnya dalam peningkatan sektor pariwisata di daerah tersebut.
"Tahun lalu bahkan hanya 180 desa yang mengikuti ADWI 2021. Kita tentu bersyukur masyarakat begitu antusias untuk membangun desa wisata," ujarnya.
Mengenai desa-desa yang telah terdaftar tahun lalu, kata dia, Kemenparekraf telah membuat aplikasi bernama Jadesta atau jaringan desa wisata.
"Tujuan dari aplikasi ini agar menjadi data base Kemenparekraf untuk melihat potensi desa wisata yang ada. Data base ini sekaligus menjadi dasar pengambilan kebijakan dari Kemenparekraf," ujarnya.