Makassar (ANTARA) - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Makassar berkolaborasi dengan PT Pegadaian dan BRI memberikan pelatihan serta mengedukasi para nasabahnya yang ikut program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) tentang pentingnya memisahkan uang rumah tangga dan modal usaha.
Pimpinan Cabang PT PNM Makassar Maimun Bakri di Makassar, Sabtu, mengatakan, hal utama yang harus dipahami oleh nasabah adalah memisahkan modal usaha dan dana rumah tangga.
"Ini hal utama yang kami ajarkan kepada nasabah agar dana rumah tangga itu tidak bercampur dengan modal usaha," ujarnya.
Maimun Bakri mengatakan, sejak PNM Cabang Makassar pertama kali hadir pada era 2000, sejumlah pelatihan-pelatihan digelar agar masyarakat prasejahtera bisa terbantu dan bisa keluar dari masa sulit.
Menurut dia, umumnya pelaku usaha yang hanya mengenyam pendidikan terbatas dan baru dalam dunia usaha, belum bisa memisahkan antara dana rumah tangga dan modal usaha.
Namun, seiring dengan seringnya pelatihan dan pendampingan yang dilakukan, usaha para nasabah juga kian meningkat dan serta pinjaman modal meningkat.
"Yang namanya ibu-ibu itu biasanya hanya pakai satu dompet. Jadi semuanya di situ, uang belanja keluarganya, uang modal usaha dan lainnya. Yakin saja, jika ini belum bisa dipisah, usaha bisa saja tidak akan berkembang," katanya.
Adapun dana pinjaman program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) dan Unit Layanan Modal Mikro (UlaMM) hingga Juni 2022 telah tersalurkan Rp1,3 triliun dari target Rp1,5 triliun.
"Untuk debitur yang ada di Cabang Makassar itu sudah mencapai 344 ribu dan outstanding kita sudah Rp1,3 triliun hingga saat ini," ucapnya.
Pimpinan Cabang PT PNM Makassar Maimun Bakri di Makassar, Sabtu, mengatakan, hal utama yang harus dipahami oleh nasabah adalah memisahkan modal usaha dan dana rumah tangga.
"Ini hal utama yang kami ajarkan kepada nasabah agar dana rumah tangga itu tidak bercampur dengan modal usaha," ujarnya.
Maimun Bakri mengatakan, sejak PNM Cabang Makassar pertama kali hadir pada era 2000, sejumlah pelatihan-pelatihan digelar agar masyarakat prasejahtera bisa terbantu dan bisa keluar dari masa sulit.
Menurut dia, umumnya pelaku usaha yang hanya mengenyam pendidikan terbatas dan baru dalam dunia usaha, belum bisa memisahkan antara dana rumah tangga dan modal usaha.
Namun, seiring dengan seringnya pelatihan dan pendampingan yang dilakukan, usaha para nasabah juga kian meningkat dan serta pinjaman modal meningkat.
"Yang namanya ibu-ibu itu biasanya hanya pakai satu dompet. Jadi semuanya di situ, uang belanja keluarganya, uang modal usaha dan lainnya. Yakin saja, jika ini belum bisa dipisah, usaha bisa saja tidak akan berkembang," katanya.
Adapun dana pinjaman program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) dan Unit Layanan Modal Mikro (UlaMM) hingga Juni 2022 telah tersalurkan Rp1,3 triliun dari target Rp1,5 triliun.
"Untuk debitur yang ada di Cabang Makassar itu sudah mencapai 344 ribu dan outstanding kita sudah Rp1,3 triliun hingga saat ini," ucapnya.