Makassar (ANTARA News) - Petani di Kabupaten Maros dan Pangkep, Sulawesi Selatan, gagal memanen tanaman palawija tahap kedua akibat hujan turun dalam sepekan terakhir.

"Tanaman palawija kami sudah terendam air, sehingga sulit untuk dipanen dan kalaupun nekad diambil, hasilnya sudah hitam membusuk," kata salah seorang petani Zainuddin di Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros, Sulsel, Senin.

Menurut dia, tanaman palawija biasanya dipanen hingga dua kali. Namun kali ini, baru sempat memanen satu kali, intensitas hujan mulai meningkat.

Akibatnya, lanjut dia, tanaman palawija petani yang umumnya adalah kacang ijo, sudah tidak dapat dipanen lagi. Padahal para petani berharap dapat keuntungan yang lebih besar pada waktu memanen tanaman selanya.

"Namun ternyata, hasilnya lain. Tetapi patut disyukuri karena masih sempat memanen sekali, meskipun hasilnya belum masksimal," katanya.

Hal senada dikemukakan salah seorang petani di Kecamatan Minasa Te'ne, Kaupaten Pangkep, Sulsel, Sabaruddin.

Dia mengatakan, kalau 2011 masih mampu mengumpulkan sekitar Rp4 juta dari dua kali panen kacang ijonya, maka menjelang akhir 2012 hanya mampu mengumpulkan Rp1 juta saja dari hasil penjualan tanaman palawijanya.

"Padahal biaya yang kami keluarkan untuk bibit dan perawatan mencapai Rp750 ribu, sehingga keuntungannya hanya sedikit dibandingkan tenaga yang dikeluarkan," katanya. (T.S036/F003) 

Pewarta :
Editor :
Copyright © ANTARA 2024