Makassar (ANTARA) - Bupati Pangkep Muhammad Yusran Lalogau (MYL) mengatakan Pemkab Pangkep, Sulawesi Selatan, berkomitmen memajukan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat wilayah kepulauan di kabupaten itu.
"Sebagai pemerintah kita telah mengupayakan sejumlah bantuan untuk bisa diberikan kepada masyarakat kami yang ada di pulau," kata Muhammad Yusran Lalogau saat menjadi pembicara pada “zthe Big Build” yang digelar PT Mars Symbioscience Indonesia di Makassar, Senin (10/7).
Kegiatan ini mengusung tema "Restorasi Terumbu Karang melalui Kemitraan: Di Indonesia, Oleh Indonesia dan Untuk Indonesia" berlangsun pada 10-13 Juli 2023.
MYL juga menyampaikan tentang pekerjaan nelayan kepiting rajungan, yang kerap mengalami kerugian karena sudah mengeluarkan biaya oprasional untuk kegiatan rajungan, namun setelah dijual harganya turun.
"Kita harus membuat konsep yang berkelanjutan, agar harga hasil rajungan nelayan tidak turun dan bisa mendapatkan keuntungan yang dirasakan nelayan," katanya.
Bupati menambahkan, selama ini Pemerintah Kabupaten Pangkep memberikan bantuan tangkap untuk nelayan, yang ramah lingkungan.
"Kita terus mengupayakan agar laut terjaga dari ilegal fishing, agar sumber-sumber daya di laut tetap terjaga," ujarnya.
MYL juga mengapresiasi kegiatan ini dengan melibatkan berbagai pihak mulai dari instansi pemerintah, LSM, pihak swasta, dan masyarakat untuk berkolaborasi secara masif dalam kegiatan restorasi terumbu karang dengan menggunakan metode MARRS (Mars Asissted Reef Restoration System).
Dia berharap, metode ini mampu memberikan yang terbaik untuk masyarakat pulau nantinya dan berkolaborasi dengan Pemkab Pangkep.(*/Inf)
"Sebagai pemerintah kita telah mengupayakan sejumlah bantuan untuk bisa diberikan kepada masyarakat kami yang ada di pulau," kata Muhammad Yusran Lalogau saat menjadi pembicara pada “zthe Big Build” yang digelar PT Mars Symbioscience Indonesia di Makassar, Senin (10/7).
Kegiatan ini mengusung tema "Restorasi Terumbu Karang melalui Kemitraan: Di Indonesia, Oleh Indonesia dan Untuk Indonesia" berlangsun pada 10-13 Juli 2023.
MYL juga menyampaikan tentang pekerjaan nelayan kepiting rajungan, yang kerap mengalami kerugian karena sudah mengeluarkan biaya oprasional untuk kegiatan rajungan, namun setelah dijual harganya turun.
"Kita harus membuat konsep yang berkelanjutan, agar harga hasil rajungan nelayan tidak turun dan bisa mendapatkan keuntungan yang dirasakan nelayan," katanya.
Bupati menambahkan, selama ini Pemerintah Kabupaten Pangkep memberikan bantuan tangkap untuk nelayan, yang ramah lingkungan.
"Kita terus mengupayakan agar laut terjaga dari ilegal fishing, agar sumber-sumber daya di laut tetap terjaga," ujarnya.
MYL juga mengapresiasi kegiatan ini dengan melibatkan berbagai pihak mulai dari instansi pemerintah, LSM, pihak swasta, dan masyarakat untuk berkolaborasi secara masif dalam kegiatan restorasi terumbu karang dengan menggunakan metode MARRS (Mars Asissted Reef Restoration System).
Dia berharap, metode ini mampu memberikan yang terbaik untuk masyarakat pulau nantinya dan berkolaborasi dengan Pemkab Pangkep.(*/Inf)