Makassar (ANTARA) - Dinas Perdagangan dan Dinas Ketahanan Pangan Palopo bersama Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivre Kota Palopo Sulawesi Selatan menggelar "Gerebek Pasar" untuk menstabilkan harga beras yang cenderung naik beberapa pekan terakhir.
"Kami telah melakukan penyaluran beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) di dua pasar," kata Kepala Bulog SubDivre Palopo Moh Junaedy saat dihubungi di Palopo, Selasa.
Dia mengatakan langkah ini dilakukan bersama pihak terkait dalam melakukan gerebek pasar siap jaga harga pasar (Sigap), menyusul pantauan di lapangan terjadi pergerakan harga beras meskipun tidak terlalu tinggi.
Oleh karena itu, sebelum harga salah satu sembako itu melonjak, instansi terkait turun lapangan untuk mendistribusikan beras medium dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp9.450 per kilogram (kg) atau Rp47.500 per sak (5 kg) yang disesuaikan dengan target cadangan beras pemerintah atau CBP.
Menurut dia, pihaknya akan terus melakukan kegiatan SPHP untuk memenuhi pasokan beras di pasar dengan harga terjangkau.
Berdasarkan data yang dihimpun di lapangan diketahui terdapat 14 hingga 20 pasar di Palopo baik itu pasar tradisional ritel modern maupun sahabat rumah pangan kami atau RPK.
"Kita akan supply terus dengan beras SPHP di lokasi Pasar yang banyak membutuhkan beras medium," katanya.
Tercatat pada hari pertama penyaluran SPHP mencapai 10 ton dengan rata-rata penjualan sesuai Rp9.450 per kg.
Mencermati hal tersebut Kepala Dinas Perdagangan Kota Palopo Hj Nurlaili Kaso mengatakan penyaluran SPHP ini sebagai tindak lanjut dari sidak yang dilakukan walikota Palopo sebelumnya.
Dia mengatakan untuk program sidak pasar ini dilakukan di dua lokasi yakni Pusat Niaga Palopo sebanyak 18 toko dan di Pasar Andi Tadda sebanyak 8 toko.
"Semoga yang disalurkan ini diterima oleh kelompok sasaran, karena itu juga dilakukan fungsi pengawasan," ujarnya.
"Kami telah melakukan penyaluran beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) di dua pasar," kata Kepala Bulog SubDivre Palopo Moh Junaedy saat dihubungi di Palopo, Selasa.
Dia mengatakan langkah ini dilakukan bersama pihak terkait dalam melakukan gerebek pasar siap jaga harga pasar (Sigap), menyusul pantauan di lapangan terjadi pergerakan harga beras meskipun tidak terlalu tinggi.
Oleh karena itu, sebelum harga salah satu sembako itu melonjak, instansi terkait turun lapangan untuk mendistribusikan beras medium dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp9.450 per kilogram (kg) atau Rp47.500 per sak (5 kg) yang disesuaikan dengan target cadangan beras pemerintah atau CBP.
Menurut dia, pihaknya akan terus melakukan kegiatan SPHP untuk memenuhi pasokan beras di pasar dengan harga terjangkau.
Berdasarkan data yang dihimpun di lapangan diketahui terdapat 14 hingga 20 pasar di Palopo baik itu pasar tradisional ritel modern maupun sahabat rumah pangan kami atau RPK.
"Kita akan supply terus dengan beras SPHP di lokasi Pasar yang banyak membutuhkan beras medium," katanya.
Tercatat pada hari pertama penyaluran SPHP mencapai 10 ton dengan rata-rata penjualan sesuai Rp9.450 per kg.
Mencermati hal tersebut Kepala Dinas Perdagangan Kota Palopo Hj Nurlaili Kaso mengatakan penyaluran SPHP ini sebagai tindak lanjut dari sidak yang dilakukan walikota Palopo sebelumnya.
Dia mengatakan untuk program sidak pasar ini dilakukan di dua lokasi yakni Pusat Niaga Palopo sebanyak 18 toko dan di Pasar Andi Tadda sebanyak 8 toko.
"Semoga yang disalurkan ini diterima oleh kelompok sasaran, karena itu juga dilakukan fungsi pengawasan," ujarnya.