Bulukumba (ANTARA) - Perum Bulog Cabang Bulukumba siap menyerap hingga 70 ton jagung petani yang saat ini harganya anjlok di lapangan.
"Bulog Sulsel kini konsen menjaga stabilitas harga komoditas pertanian, khususnya jagung. Setelah membeli 40 ton di Kabupaten Jeneponto, Bulog berencana kembali menyerap jagung petani di Bulukumba," kata Kepala Cabang Perum Bulog Bulukumba Ervina Zulaiha di Bulukumba, Minggu.
Sejauh ini pihaknya masih melakukan penjajakan dengan mitra gabungan kelompok tani (gapoktan) yang memenuhi syarat. Oleh karena itu, pihaknya menyerap jagung petani hingga 70 ton.
Menurut dia, pihaknya sudah survei di Kajang dan Herlang, barang (jagung) cukup banyak, tinggal verifikasi mitra yang memenuhi syarat, termasuk kualitas jagungnya.
Dikatakan pula bahwa jagung yang diserap dari petani harus penuhi standardisasi Bulog, yakni kadar air minimal 22—25 persen dan sudah dalam bentuk pipil (bulir).
"Soal harga, berdasarkan standardisasi dari pusat. Yang jelas tidak akan merugikan petani, itu komitmen kami," ujarnya.
Sebelumnya, Bulog Cabang Bulukumba membeli sekitar 40 ton jagung di Kabupaten Jeneponto. Langkah ini diambil sebagai langkah antisipasi kerugian petani akibat anjloknya harga komoditas unggulan itu.
"Bulog Sulsel kini konsen menjaga stabilitas harga komoditas pertanian, khususnya jagung. Setelah membeli 40 ton di Kabupaten Jeneponto, Bulog berencana kembali menyerap jagung petani di Bulukumba," kata Kepala Cabang Perum Bulog Bulukumba Ervina Zulaiha di Bulukumba, Minggu.
Sejauh ini pihaknya masih melakukan penjajakan dengan mitra gabungan kelompok tani (gapoktan) yang memenuhi syarat. Oleh karena itu, pihaknya menyerap jagung petani hingga 70 ton.
Menurut dia, pihaknya sudah survei di Kajang dan Herlang, barang (jagung) cukup banyak, tinggal verifikasi mitra yang memenuhi syarat, termasuk kualitas jagungnya.
Dikatakan pula bahwa jagung yang diserap dari petani harus penuhi standardisasi Bulog, yakni kadar air minimal 22—25 persen dan sudah dalam bentuk pipil (bulir).
"Soal harga, berdasarkan standardisasi dari pusat. Yang jelas tidak akan merugikan petani, itu komitmen kami," ujarnya.
Sebelumnya, Bulog Cabang Bulukumba membeli sekitar 40 ton jagung di Kabupaten Jeneponto. Langkah ini diambil sebagai langkah antisipasi kerugian petani akibat anjloknya harga komoditas unggulan itu.