Mamuju (ANTARA Sulbar) - Ekonom senior dari Bank Dunia Jakarta, Daan Pattinasarany, menyampaikan pemerintah provinsi Sulawesi Barat mesti lebih fokus untuk ikut mengembangkan potensi lokal khususnya pada sektor pertanian dalam rangka mewujudkan ketahanan ekonomi masyarakat di daerah ini.
Hal ini dikemukakan, Daan Pattinassarany saat menjadi pemateri forum diskusi Badan Koordinasi Pembangunan Regional (BKPRS) Region Sulawesi di Mamuju, Kamis.
Menurutnya, ada tiga potensi besar yang diharapkan mampu meningkatkan ekonomi masyarakat seperti sektor pengembangan komoditi kakao, padi dan komoditi tanaman jagung.
"Potensi tiga komoditi unggulan di Sulbar ini harusnya dikembangkan secara baik. Intinya, pemerintah harus fokus untuk kemakmuran rakyatnya," jelasnya.
Daan menyampaikan, salah satu hal yang harus dilaksanakan pemerintah adalah mendekatkan produktifitas pertanian komoditi beras, jagung dan kakao.
Dia menyampaikan, selama ini pemprov Sulbar telah mengembangkan secara serius terhadap program peningkatan produksi dan produktifitas tanaman kakao.
Namun demikian, kata dia, nilai produksi kakao Sulbar ternyata belum mampu memenuhi permintaan pasar dunia.
"Ini tentu menjadi kendala karena daerah kita belum mampu memeuhi permintaan pasar dunia. Makanya, pemerintah harus menyikapi dengan cara melakukan intervensi ke pemerintah pusat, daerah dan melakukan interoensi kepada pihak pengusaha atau pebisnis kakao," ungkap Daan.
Daan menyampaikan, saat terjadi permintaan kakao dunia begitu tinggi tetapi peluang itu tidak bisa dicapai karena tingkat produksi yang masih rendah.
"Saya tidak mengatakan program gernas gagal. Namun pemerintah daerah dan pelaku bisnis dan petani bekerjasama yang baik agar kendala-kendala yang dihadapi bisa diatasi,"ungkapnya lagi. Agus Setiawan
Hal ini dikemukakan, Daan Pattinassarany saat menjadi pemateri forum diskusi Badan Koordinasi Pembangunan Regional (BKPRS) Region Sulawesi di Mamuju, Kamis.
Menurutnya, ada tiga potensi besar yang diharapkan mampu meningkatkan ekonomi masyarakat seperti sektor pengembangan komoditi kakao, padi dan komoditi tanaman jagung.
"Potensi tiga komoditi unggulan di Sulbar ini harusnya dikembangkan secara baik. Intinya, pemerintah harus fokus untuk kemakmuran rakyatnya," jelasnya.
Daan menyampaikan, salah satu hal yang harus dilaksanakan pemerintah adalah mendekatkan produktifitas pertanian komoditi beras, jagung dan kakao.
Dia menyampaikan, selama ini pemprov Sulbar telah mengembangkan secara serius terhadap program peningkatan produksi dan produktifitas tanaman kakao.
Namun demikian, kata dia, nilai produksi kakao Sulbar ternyata belum mampu memenuhi permintaan pasar dunia.
"Ini tentu menjadi kendala karena daerah kita belum mampu memeuhi permintaan pasar dunia. Makanya, pemerintah harus menyikapi dengan cara melakukan intervensi ke pemerintah pusat, daerah dan melakukan interoensi kepada pihak pengusaha atau pebisnis kakao," ungkap Daan.
Daan menyampaikan, saat terjadi permintaan kakao dunia begitu tinggi tetapi peluang itu tidak bisa dicapai karena tingkat produksi yang masih rendah.
"Saya tidak mengatakan program gernas gagal. Namun pemerintah daerah dan pelaku bisnis dan petani bekerjasama yang baik agar kendala-kendala yang dihadapi bisa diatasi,"ungkapnya lagi. Agus Setiawan