Makassar (ANTARA) - Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kementerian Keuangan Sulawesi Selatan (Sulsel) Supendi menyebutkan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) di wilayahnya mencapai Rp4,15 triliun per Maret 2024 atau telah tumbuh 154,97 persen year on year.

"Peningkatannya cukup besar ini sekitar 154,97 persen secara year on year (yoy). Kalau sebelumnya itu hanya Rp1,63 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya," ujarnya di Makassar, Sabtu.

Supendi mengatakan sektor usaha perdagangan besar dan eceran telah tersalur sebanyak Rp1,59 triliun, kemudian sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan tersalur Rp1,58 triliun.

Pada jasa sektor pengabdian masyarakat, sosial budaya, hiburan, dan perorangan lainnya juga sudah tersalurkan Rp373,69 miliar.

Kemudian pada sektor industri pengolahan tersalur Rp203,68 miliar; sektor perikanan tersalur Rp169,86 miliar dan lainnya tersalurkan Rp212,51 miliar.

Adapun bank penyalur yakni Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan total Rp3,3 triliun untuk 65.603 debitur, Bank Mandiri Rp384,66 miliar (2.773 debitur), Bank Negara Indonesia (BNI) Rp98,13 miliar dengan jumlah debitur sebanyak 388 orang.

Selanjutnya pada Pegadaian Syariah tersalurkan sebesar Rp96,55 dengan jumlah debitur sebanyak 5.133 orang, Bank Syariah Indonesia (BSI) tersalurkan sebesar Rp86,75 miliar (613 debitur).

Kemudian, BPD Sulselbar Rp66,86 miliar (572 debitur), BTN Rp16,09 miliar (75 debitur), Bank Central Asia (BCA) Rp6,45 miliar (16 debitur), Bank Nationalnobu Rp1,44 miliar untuk tujuh debitur.

"Untuk total KUR tersalurkan itu Rp4,14 triliun sementara penerimanya atau debitur sebanyak 75.180 orang atau kelompok," ucapnya.

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024