Makassar (ANTARA Sulsel) - Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Darud Da`wah Wal Irsyad (PP-IMDI) meminta agenda Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) dan Silaturahmi Nasional (Silatnas) Ormas Keagamaan Darud Dakwah Wal Irsyad (DDI) dapat menjadi rekonsiliasi bagi seluruh warga DDI.
"PP IMDI mengapresiasi dan menjungjung tinggi pelasanaan kegiatan Mukernas dan Silatnas DDI, kami harap Islah atau rekonsiliasi bisa total, juga berharap pelaksanaan agenda nasional tersebut tetap mengikuti mekanisme, prodak hukum dan hasil-hasil Muktamar DDI 2014 lalu," ujar Wakil Ketua PP IMDI Mustafa di Makassar, Jumat.
Penegasan yang disampaikan elit PP IMDI tersebut, menanggapi masih adanya riak-riak di internal pengurus PB DDI, Meski kedua kubu DDI yang selama ini dikenal bersebrangan, yaitu kubu DDI AD dan PB DDI telah sepakat mempercepat rekonsiliasi.
Dia mengatakan, Mukernas ini merupakan hasil rekomendasi kepada pimpinan DDI terpilih hasil Muktamar PB DDI 2014 lalu, di mana KH Rusydi Ambo Dalle didaulat sebagai Ketua Umum.
Sedangkan Dr Kaswad Sartono sebagai Sekretaris Jenderal. Pimpinan ini diharap mampu untuk mempercepat proses penyatuan DDI karena berbagai upaya pun dilakukan sejumlah pihak selama ini.
"Nasib DDI kedepan kita serahkan kepada seluruh orang tua kita, apapun keputusan Mukernas nanti itu kita akan hormati. yang penting sesuai dengan prosedur, aturan dasar," tegasnya.
Mustafa menyebutkan jika selama ini, santer terdengar dalam Mukernas DDI yang akan dilangsungakan 15-17 Januari 2015 akan membahas perubahan logo organisasi, perubahan AD/ART dan juga akan membekukan sejumlah Badan otonom di tubuh DDI.
Tokoh DDI, KH Alwi Nawawi turut angkat bicara terkait rekonsiliasi ini, baginya hal ini telah menjadi didiskusi berulang beberapa warga DDI.
Dia pun menyayangkan kepanitiaan Mukernas 2016 yang ditunjuk hanya secara lisan atau penunjukan dari Ketua Umum PB DDI tanpa melakukan pertemuan dengan sejumlah pengurus lainnya.
"Kita harus memahami apa porsi pembahasan dalam Mukernas, Porsi Mukernas jangan melampaui porsi pembahasan Muktamar," kata KH Alwi Nawawi yang juga pendiri STAI DDI Makassar ini.
Selain itu, akdemisi UIN yang juga pengurus PB DDI, Dr Marillang juga mengingatkan agar warga DDI mengingat kembali pesan pendiri DDI ARG KH Abdurrahman Ambo Dalle terkait pengembangan organisasi.
Dijdwalkan dalam pelaksanaan Silatnas dan Mukernas nanti akan dihadiri AG Prof Dr H Syamsul Bahri Galigo, Ketua Majelis A`la PB DDI, AGH Prof Dr H Abd Rahim Arsyad, MA, Mantan Wakil Menteri Agama, Prof Nasaruddin Umar.
"PP IMDI mengapresiasi dan menjungjung tinggi pelasanaan kegiatan Mukernas dan Silatnas DDI, kami harap Islah atau rekonsiliasi bisa total, juga berharap pelaksanaan agenda nasional tersebut tetap mengikuti mekanisme, prodak hukum dan hasil-hasil Muktamar DDI 2014 lalu," ujar Wakil Ketua PP IMDI Mustafa di Makassar, Jumat.
Penegasan yang disampaikan elit PP IMDI tersebut, menanggapi masih adanya riak-riak di internal pengurus PB DDI, Meski kedua kubu DDI yang selama ini dikenal bersebrangan, yaitu kubu DDI AD dan PB DDI telah sepakat mempercepat rekonsiliasi.
Dia mengatakan, Mukernas ini merupakan hasil rekomendasi kepada pimpinan DDI terpilih hasil Muktamar PB DDI 2014 lalu, di mana KH Rusydi Ambo Dalle didaulat sebagai Ketua Umum.
Sedangkan Dr Kaswad Sartono sebagai Sekretaris Jenderal. Pimpinan ini diharap mampu untuk mempercepat proses penyatuan DDI karena berbagai upaya pun dilakukan sejumlah pihak selama ini.
"Nasib DDI kedepan kita serahkan kepada seluruh orang tua kita, apapun keputusan Mukernas nanti itu kita akan hormati. yang penting sesuai dengan prosedur, aturan dasar," tegasnya.
Mustafa menyebutkan jika selama ini, santer terdengar dalam Mukernas DDI yang akan dilangsungakan 15-17 Januari 2015 akan membahas perubahan logo organisasi, perubahan AD/ART dan juga akan membekukan sejumlah Badan otonom di tubuh DDI.
Tokoh DDI, KH Alwi Nawawi turut angkat bicara terkait rekonsiliasi ini, baginya hal ini telah menjadi didiskusi berulang beberapa warga DDI.
Dia pun menyayangkan kepanitiaan Mukernas 2016 yang ditunjuk hanya secara lisan atau penunjukan dari Ketua Umum PB DDI tanpa melakukan pertemuan dengan sejumlah pengurus lainnya.
"Kita harus memahami apa porsi pembahasan dalam Mukernas, Porsi Mukernas jangan melampaui porsi pembahasan Muktamar," kata KH Alwi Nawawi yang juga pendiri STAI DDI Makassar ini.
Selain itu, akdemisi UIN yang juga pengurus PB DDI, Dr Marillang juga mengingatkan agar warga DDI mengingat kembali pesan pendiri DDI ARG KH Abdurrahman Ambo Dalle terkait pengembangan organisasi.
Dijdwalkan dalam pelaksanaan Silatnas dan Mukernas nanti akan dihadiri AG Prof Dr H Syamsul Bahri Galigo, Ketua Majelis A`la PB DDI, AGH Prof Dr H Abd Rahim Arsyad, MA, Mantan Wakil Menteri Agama, Prof Nasaruddin Umar.