Makassar (Antara Sulsel) - Alauddin Law Study Centre (ALSC) Fakultas Syariah dan Hukum (FSH) UIN Alauddin bekerjasama dengan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Masyarakat (YLBHM) siap menggelar pelatihan paralegal di Makassar, Sulawesi Selatan, 14-15 Januari 2017.

Ketua Panitia Zulkarnain di Makassar, Rabu, mengatakan kegiatan yang digelar dalam rangka meningkatkan kualitas dan kompetensi dari mahasiswa dan alumni Fakultas Hukum Se-Sulsel itu sudah membuka pendaftaran peserta di Lobi FSH UIN Alauddin, mulai dari 26 Desember hingga 9 Januari 2017.

"Kita kerjasama dengan YLBHM targetnya memberikan advokasi kepada sebanyak-banyaknya bagi masyarakat miskin dengan bantuan paralegal.Harusnya paralegal ini sebagai perpanjangan tangan dari advokat kepada masyarakat," katanya.

Ia menjelaskan, paralegal itu memang berlaku bagi semua kalangan baik masyarakat biasa, dosen, ataupun mahasiswa yang memberikan advokasi kepada masyarakat miskin.

Namun khusus pada pelatihan ini kami hanya batasi pada mahasiswa hukum yang pernah belajar hukum acara pidana dan hukum acara perdata saja.

Menurut dia, manfaat dari mengikuti pelatihan paralegal ini tentu penting karena peserta akan mendapatkan kartu paralegal berupa lisensi agar bisa mendampingi masyarakat yang berkasus hukum dan bisa menjadi asisten advokat bagi mereka yang memilikilink.

"Saya harap mudah-mudahan kedepan bisa berlanjut dan bisa membuka pandangan teman-teman, bahwa mahasiswa ranahnya bukan cuma dikampus tapi diluar juga,"ujarnya.

Sementara itu, mahasiswa Sastra Inggris Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar, Hasrullah sebelumnya telah mendapatkan penghargaan plakat Internasional dari Professor Stephen Oppenheimer dari Oxford University sebagai presenter terbaik.

Bersamaan dengan itu, ia juga mendapatkan sertifikat Internasional yang dinyatakan sebagai presenter termuda oleh Ketua International Conference on Nusantara Studies (ICONS) 2016 di Universitas Indonesia (UI). Mahasiswa UIN Alauddin Makassar ini memiliki banyak prestasi dibidang penelitian dan mampu menguasai 12 bahasa.

ICONS (International Conference on Nusantara Studies) 2016 merupakan kegiatan internasional bagi para peneliti baik mahasiswa maupun dosen yang memaparkan ide penelitiannya tentang Nusantara Studies.

Tema yang diangkat pada ICONS 2016 adalah Reinventing Nusantara Concept within its roles and space yang diselenggarakan oleh Universitas Indonesia di Perpustakaan UI, 23-25 November 2016.

Hasrullah harus bersaing dengan 79 orang yang didominasi dosen dari berbagai Universitas Indonesia seperti UGM, Universitas Sebelas Maret, Universitas Pejuang Republik Indonesia, Universitas Negeri Malang, STKIP PGRI Sumatera Barat.

Selanjutnya University of National Development, Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, Researcher in European Studies, Universitas Pelita Harapan, Cranfield University (UK), UIN Maulana Malik Ibrahim Malang serta Universitas Indraprasta PGRI.

Sedangkan Universitas diluar negeri merupakan Undangan dari panitia ICONS 2016, yakni University of Oxford, Australian National University, Universteit Leiden (Nederland), Trinity College (Oxford), dan Universitas Indonesia sendiri. Mereka semua adalah professor, dan yang menjadi pembicara utama (keynote speaker) pada konferensi tersebut adalah, Prof. Stephen Oppenheimer dari University of Oxford.

Pewarta : Abd Kadir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024