Makassar (Antaranews Sulsel) - Universitas Hasanuddin ikut mendorong para peneliti untuk menghasilkan produk atau temuan yang mampu membantu pembangunan pedesaan dan mengurangi ketimpangan ekonomi khususnya di Sulawesi Selatan.
Rektor Universitas Hasanuddin Prof Dr Dwia Aries Tina Palubuhu MA di Makassar, Rabu, mengatakan universitas telah diminta membumi sehingga Unhas harus sigap merespon masalah-masalah kebangsaan bukan hanya mengkritik.
"Kami memang fokus menjadi universitas riset sehingga produk utama tentunya melahirkan penelitian. Tapi tidak berhenti hanya pada laporan, dokumen atau satu tingkat di atasnya yakni artikel yang dipublikasikan dan lebih meningkat lagi menjadi temuan atau paten hingga bisa dirasakan manfaatnya bagi negara dan bangsa," katanya.
Prof Dwia pada acara forum diskusi bertajuk" Berbagi Hasil Penelitian Sosial-ekonomi LP2M Unhas dan the SMERU Research Institute" di Gedung IPTEK Unhas hari ini menjelaskan upaya ini tentu tidak bisa jalan sendiri namun harus kolaborasi dengan optimal dengan berbagai pihak.
Dalam kesempatan itu, dirinya juga mengaku jika jumlah peneliti di Indonesia dibandingkan dengan negara ASEAN memang posisinya masih dibawah Thailand dan Malaysia termasuk Singapura.
Di Indonesia dalam data, kata dia, masih minim yakni sekitar seribuan per satu juta penduduk. Untuk itu dirinya mengajak untuk berkolaborasi menjadi peneliti.
Menurut dia, banyak penelitian bagus namun tidak bisa dipublikasikan dengan berbagai kendala baik sarana ataupun anggaran penelitian yang masih terbatas."Hal itu memang bukan hanya tugas pemerintah dan universitas namun seluruh pihak termasuk Bakti dan The SMERU,"ujarnya.
Rektor yang kembali terpilih untuk periode keduanya itu sekaligus mengingatkan kepada akademisi hanya pengajar ataupun hanya memberikan angka-angka. Namun lebih dari itu harus lebih berkontribusi dalam pendidikan.
Misalnya fakultas pertanian membuat kurikulum membangun pedesaaan yang inklusif, berbasis IT yang menyatu dalam kurikulum untuk meningkatkan produksi para petani.
Sementara Direktur The SMERU Research Institute Asep Suryahadi mengatakan dengan kegiatan ini menjadi ajang pertukaran informasi dengan para peneliti dan bertukar pikiran, sekaligus dialog untuk peneliti dan pengambil kebijakan agar bisa hasil penelitian ini bisa diterapkan di daerah pedesaan untuk membantu menekan ketimpangan ekonomi.
Berita Terkait
Unhas meloloskan 135 proposal pendanaan PKM 2024
Sabtu, 20 April 2024 17:22 Wib
Sulbar tingkatkan SDM melalui program beasiswa ASN dan masyarakat
Kamis, 18 April 2024 13:24 Wib
Unhas dan Bank BJB jalin kemitraan strategis dukung program MBKM
Rabu, 17 April 2024 17:57 Wib
Mentan sampaikan Indonesia jadi lumbung pangan saat hadiri halal-bihalal Unhas
Selasa, 16 April 2024 18:09 Wib
Mentan memberi kuliah umum di Fakultas Pertanian Unhas
Selasa, 16 April 2024 18:09 Wib
Rektor Unhas kunjungi dosen dan tenaga kependidikan yang sakit
Selasa, 9 April 2024 19:42 Wib
Pemprov Sulbar libatkan Unhas dalam program 1.000 beasiswa
Minggu, 7 April 2024 19:54 Wib
Unhas menggandeng MUI tes calon mahasiswa baru jalur hafidz
Minggu, 7 April 2024 18:29 Wib