Makassar (Antaranews Sulsel) - Uang berjumlah Rp30 miliar yang ikut tenggelam dalam musibah pelayaran Kapal Motor Lestari Maju di perairan Selayar sudah diasuransikan, kata Kepala Divisi Treasury Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sulawesi Selatan Irmayanti Sultan.
"Uangnya sudah kami asuransikan dan tentunya itu tidak akan mengganggu kinerja bisnis kami di Bank Sulsel," ujar dia di Makassar, Selasa.
Ia mengatakan uang yang dikirim ke Kabupaten Kepulauan Selayar itu akan digunakan oleh pemerintah daerah setempat untuk membayar gaji para pegawainya.
Namun kabar mengenai ikut tenggelamnya uang tersebut banyak yang mengkhawatirkan akan mengganggu kinerja perbankan, khususnya di BPD Sulsel.
"Sampai saat ini kami belum mengetahui secara pasti apakah uang itu tenggelam atau tidak. Mobil yang mengangkutnya juga belum kami pastikan apakah mobil boks atau apa karena belum ada info dari staf kami yang ikut mengawal uang itu," katanya.
Irmayanti mengaku informasi mengenai uang BPD Sulsel itu didapat dari pegawai BPD Sulsel Kabupaten Selayar karena pegawai yang ikut dalam rombongan pengawalan masih belum bisa dihubungi.
"Belum ada kontak dengan pegawai kami yang ikut dalam rombongan karena tidak ada akses komunikasi di sana. Kami hanya berkoordinasi dengan pihak BPD di Selayar," ucapnya.
Sebelumnya, pejabat Humas ?Kepulauan Selayar Patta Tulen mengatakan empat korban meninggal dunia akibat KM Lestari Maju tenggelam di perairan Selayar.
"Hingga saat ini ada empat korban meninggal, dua laki-laki, satu perempuan, dan satu anak-anak. Para korban kini sementara masih dalam proses evakuasi. Sebagian besar penumpang tidak tahu berenang dan tidak kebagian pelampung," kata dia saat dikonfirmasi Antara.
"Dia mengatakan semua fasilitas di Kota Benteng, Selayar dikerahkan untuk membantu proses evakuasi korban KM Lestari Maju dengan menempuh jarak sekitar 40 kilomter ke Pelabuhan Pamatata, Kabupaten Kepulauan Selayar.
"Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, KM Lestari Maju yang mengangkut penumpang 139 orang sesuai jumlah manifes itu, tenggelam di perairan Selayar karena kerusakan mesin.
"Kapal itu mengalami masalah sekitar pukul 13.40 Wita, berupa kerusakan mesin di lambung kiri. Akibarnya, air masuk dek lantai bawah.
Baca juga: Rp 30 Miliar tenggelam bersama KM Lestari
Dia mengatakan kondisi cuaca yang kurang bersahabat juga menjadi salah satu penyebab terjadinya kecelakaan laut itu.
Kapal Motor Lestari Maju yang sudah hampir mencapai Pelabuhan Pamatata, Kabupaten Kepulauan Selayar sekitar setengah jam kemudian itu nahas di dekat sebuah pulau dan pantai di Desa Bungayya, Kecamatan Bonto Matene, Kabupaten Kepulauan Selayar.
Berdasarkan informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bulukumba, saat ini tim gabungan dari BPBD Sulsel, SAR, Polair, dan Pemda Kabupaten Bulukumba dan Kepulauan Selayar tengah melakukan evakuasi penumpang yang terapung-apung di laut lepas dan sebagian disinyalir tenggelam karena tidak mendapatkan pelampung.
Kapal itu memiliki kapasitas angkut 250 penumpang dan 40 mobil. Data manifes kapal feri itu tercatat 120 penumpang turun di Pelabuhan Bira dan 139 orang penumpang naik kapal menuju Pelabuhan Pamatata, Kabupaten Kepulauan Selayar.
Baca juga: 30 korban km lestari maju sudah dievakuasi
Berita Terkait
Seorang buronan tersangka korupsi Bank BPD NTT dibekuk di Makassar
Selasa, 17 Oktober 2023 17:06 Wib
Wali Kota Makassar usulkan BPD Sulselbar siapkan dana darurat kebencanaan
Selasa, 14 Maret 2023 11:31 Wib
Danrem: KSB menembak karyawan BPD Papua di Sinak
Selasa, 13 Desember 2022 14:23 Wib
Wapres Ma'ruf Amin dorong percepatan konvensi BPD Sulselbar jadi syariah universal
Sabtu, 3 Desember 2022 18:27 Wib
Bupati Pangkep berharap BPD dan Pemdes bersinergi wujudkan kesejahteraan masyarakat
Rabu, 22 Juni 2022 15:53 Wib
Mahkamah agung perberat hukuman mantan dirut BPD Maluku menjadi 13 tahun penjara
Kamis, 17 Februari 2022 19:24 Wib
BPD Gerindra panggil Mulan Jameela klarifikasi terkait ketentuan karantina
Jumat, 17 Desember 2021 17:46 Wib
Bupati Mamuju tidak terbitkan SK BPD bermasalah
Jumat, 26 November 2021 0:36 Wib