Makassar (Antaranews Sulsel) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, melaporkan luapan air Danau Tempe di sejumlah kecamatan yang terdampak telah berangsur-angsur surut, kendati debit air di wilayah pinggir danau masih tinggi.
"Sebagian pengungsi korban luapan air Danau Tempe mulai kembali ke rumahnya, karena debit air sudah mulai turun," ujar Kepala BPBD Wajo, Alamsyah, saat dihubungi, Sabtu.
Dia menyebutkan saat ini ada lima kecamatan yang masih terendam banjir, dari tujuh kecamatan yakni di Kecamatan Tempe, Bellawa, Pammana, Sabang Paru, dan Tana Sitolo.
Meski demikian, air perlahan-lahan mulai surut dan tidak separah saat luapan pertama kali hingga tiga meter pada awal Juli lalu.
Menurut dia, berdasarkan data dari lima kecamatan tersebut ada 59 desa dan kelurahan yang terdampak, bahkan sejak 2 Juli 2018 pengungsi terus bertambah hingga ditampung di Posko darurat yang telah disiapkan Pemerintah Kabupaten Wajo.
Untuk jumlah rumah yang teredam sebanyak 28 ribu termasuk sekolah dan 40 masjid di daerah setempat. Namun seiring waktu air berkurang dan kini tercatat masih ada 43 desa masih terendam banjir.
"Surutnya bervariasi, untuk daerah pinggiran Danau Tempe masih sekitar 3 meter lebih sedangkan daerah lain sudah sampai 50 centimeter. Kami mendirikan enam posko termasuk dapur umum disediakan bagi pengungsi," katanya.
Luapan air Danau Tempe, kata dia, sudah menjadi siklus tahunan. Tetapi itu disebabkan kontribusi kiriman air dari sembilan kabupaten serta curah hujan tinggi masuk ke danau sehingga air meluap ke rumah warga.
Selain itu, resapan air terus berkurang karena dijadikan lahan pertanian dan perkebunan.
"Sejauh ini memang terjadi pendangkalan di sekitar daerah resapan serta perubahan masyarakat itu sendiri mengalihkan fungsi resapan. Daerah Aliran Sungai atau DAS pun sudah beralih fungsi termasuk kantong-kantong air dijadikan persawahan," ujar dia.
Sementara di daerah hulu juga terjadi perubahan, masyarakat menjadikan lahan perkebunan baru dengan menanami kemiri diwilayah perbatasan Kabupaten Sidrap dan Soppeng.
Meski demikian Pemerintah Daerah terus berupaya melakukan pengerukan guna meminimalisir dampak yang ditimbulkan. Anggaran yang dibutuhkan untuk proyek pengerukan diperkirakan mencapai Rp900 miliar.
Penyaluran Bantuan
Mengenai bantuan sosial kepada korban yang terdampak luapan Danau Tempe, kata Alamsyah, Pemerintah Daerah telah mendirikan posko-posko bagi pengungsi untuk ditampung sementara sampai air mulai surut.
Bantuan bahan pokok atau Sembako yang telah disalurkan kepada korban sebanyak 4.500 paket berasal dari Pemerintah Daerah melalui Dinas Sosial. Bantuan juga datang dari pihak swasta serta Badan Usaha Milik Negara atau BUMN.
Bantuan berasal dari Jasa Raharja 400 paket, BNI 400 paket, BRI 100 paket, Bank Sulselbar 25 paket dan perusahaan Gas Industri 190 paket. Sedangkan korban meninggal sebanyak delapan orang juga telah diberikan santunan dari pemerintah daerah.
"Seluruh bantuan dari Pemkab Wajo yang bersumber dari APBN. Sampai hari ini belum ada bantuan yang disalurkan Pemerintah Pusat terkait bencana ini. Jumlah bantuan yang disalurkan juga tidak sebanding dengan penerima, masih banyak belum dapat," ungkap dia.
Saat ditanyakan apakah kedatangan Presiden Joko Widodo di Kabupaten Wajo belum lama ini menyaksikan bencana luapan air Danau Tempe yang merendam 28 ribu rumah serta sekolah dan rumah ibadah, kata dia, presiden tidak melihat langsung, entah mengetahui atau tidak, dirinya tidak tahu.
"Pak presiden baru-baru ini ke Wajo, tapi kami tidak tahu apakah disampaikan ada bencana di sini atau tidak, karena agendanya meninjau pembangunan Bendungan Paselloreng di Kecamatan Gilireng, Wajo," ucapnya.
Pihaknya berharap pemerintah pusat segera merespons bencana kemanusiaan di Kabupaten Wajo dengan menyalurkan bantuan untuk mengurangi beban korban, sebab anggaran daerah sangat terbatas dan hanya memberikan bantuan seperlunya karena keterbatasan dana.
Bahkan dikabarkan Kementerian Sosial ikut memberikan bantuan senilai Rp1 miliar, tetapi dari informasi yang beredar dana tersbut dibelanjakan sejumlah perahu karet untuk digunakan di daerah bencana di wilayah perajin kain Sutra itu.
Berita Terkait
BPBD : 3.046 unit rumah terdampak banjir di Makassar
Minggu, 25 Desember 2022 23:39 Wib
Banjir landa Dayeuhkolot di Kabupaten Bandung
Selasa, 19 April 2022 14:30 Wib
Banjir luapan air sungai di Mamuju
Senin, 25 Oktober 2021 14:38 Wib
BPBD Sulsel salurkan bantuan Logistik untuk korban banjir di Wajo dan Bone
Rabu, 15 September 2021 20:30 Wib
Banjir rendam permukiman warga dua desa di Mamuju Sulbar
Jumat, 3 September 2021 15:26 Wib
Danau Tempe meluap akibat hujan, belasan kecamatan di Sulsel terdampak banjir
Sabtu, 28 Agustus 2021 19:16 Wib
Air sungai meluap hambat arus lalu lintas poros Kabupaten Bone-Sinjai
Minggu, 1 Agustus 2021 22:29 Wib
140 hektare sawah dan kebun terdampak banjir di Bulukumba
Jumat, 9 Juli 2021 17:33 Wib