Makassar (Antaranews Sulsel) - Pengamat Ekonomi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Amkop Makassar Bahtiar Maddatuang optimistis ekonomi Provinsi Sulawesi Selatan tidak terpengaruh kenaikan nilai tukar Dolar US terhadap Rupiah yang telah menembus Rp14.600.
"Fundamental ekonomi kita (Sulsel) bagus, sehingga kenaikan dolar US tidak akan terlalu berpengaruh," kata Bahtiar dalam acara Humas "Coffee Morning" yang digelar di Makassar, Senin.
Menurut Bahtiar, pondasi perekonomian Sulsel yang dibangun di era pemerintahan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo cukup kuat. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan ekonomi yang mencapai 7,3 persen, lebih tinggi dibanding rata-rata nasional 5,4 persen.
Di sisi lain, kata dia, neraca ekspor Sulsel juga menunjukkan surplus dibandingkan impor. Ini, lanjutnya, berbeda dari neraca perdagangan secara nasional yang menunjukkan defisit.
"Ekonomi goyah saat dolar meningkat ketika impor lebih besar dari pada ekspor, ini tidak terjadi di Sulsel," tambahnya.
Karenanya ia mengatakan perekonomian nasional seyogyanya berkiblat pada perekonomian Sulsel yang memiliki dasar yang kuat.
"Pertumbuhan ekonomi Sulsel terbukti berimplikasi pada penurunan kemiskinan, pengangguran, dan gini ratio yang rendah," ujarnya.
Menurut Bahtiar, Sulsel bahkan dapat memperoleh keuntungan dari kenaikan kurs dolar tersebut, dengan mendorong ekpor dan menjaring investor dengan kemudahan perizinan.
"Investor akan lebih tertarik berinvestasi, karena investasi lebih murah," kata dia.
Sementara Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sulsel AM. Yamin mengatakan dengan semakin menguatnya dollar terhadap rupiah tidak perlu menimbulkan kepanikan, justru harusnya menjadi momen yang menguntungkan bagi daerah.
"Seharusnya kita manfaatkan moment ini untuk kepentingan daerah. Paling berpeluang misalnya di sektor industri yang memanfaatkan produk lokal, karena hanya yang menggunakan bahan impor yang terkena dampak, Olehnya itu harusnya dimanfaatkan untuk memproleh benefit bagi daerah," jelasnya.
Adapun kegiatan Humas "Coffee Morning" merupakan agenda rutin yang digelar Biro Humas dan Protokol untuk menjawab kebutuhan informasi terkait isu yang banyak diperbincangkan. Turut hadir Kepala Biro Humas dan Protokol Devo Khaddafi, Kabag Humas Amrullah Hanafie dan Kasubag Publikasi Elvira Jayanti.
Berita Terkait
PLN Icon Plus dekatkan layanan internet untuk santri di Kota Makassar
Kamis, 28 Maret 2024 23:21 Wib
Mendag selidiki kembali maraknya perdagangan pakaian bekas impor
Kamis, 28 Maret 2024 12:53 Wib
Pelindo Regional 4 memprediksi puncak arus mudik H-4
Kamis, 28 Maret 2024 2:24 Wib
Telkomsel sediakan jaringan 4G di kapal Pelni mudik Lebaran
Rabu, 27 Maret 2024 22:16 Wib
Bank BTPN resmi mengakuisisi OTO dan SOF
Rabu, 27 Maret 2024 19:27 Wib
Mendag: Pemerintah hadirkan dua regulasi untuk industri pakaian domestik
Rabu, 27 Maret 2024 14:50 Wib
LKBN ANTARA dan Bank Maluku Malut jalin kerja sama layanan data keuangan
Rabu, 27 Maret 2024 14:28 Wib
Menparekraf : PPN 12 persen tidak menimbulkan gejolak pada usaha parekraf
Rabu, 27 Maret 2024 14:01 Wib