Menhub proyek MNP dirampungkan Oktober 2018
"Secara teknis ini relatif sudah selesai, sudah menjelang 90 persen, tinggal finishing dan taruh alat saja mestinya bisa dilaksanakan," kata Budi disela kunjungan di Pelabuhan MNP, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu.
Makassar (Antaranews Sulsel) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengharapkan proyek pembangunan Pelabuhan peti kemas Makassar New Port (MNP) dapat dirampungkan Oktober tahun ini dan bisa segera beroperasi.
"Secara teknis ini relatif sudah selesai, sudah menjelang 90 persen, tinggal finishing dan taruh alat saja mestinya bisa dilaksanakan," kata Budi disela kunjungan di Pelabuhan MNP, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu.
Dengan hadirnya MNP dapat mengelola kontainer sebanyak 500 ribu sampai 1 juta. Karena memang kapasitasnya besar, dirinya meminta PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV Makassar melakukan secara seksama efesiensi dengan baik.
Tapi yang terpenting, lanjut dia, bagaimana industri-industri yang ada di Makassar saling kolaborasi bersama Pelindo IV sehingga ekspor impor baik masuk maupun keluar meningkat.
"Tujuannya adalah bagaimana efesiensi itu tercapai. Bagaimana kecepatan proses bongkar muat ikut tercapai. Akhirnya, memberikan nilai positif bagi ekspor kita. Kalau ekspor kita banyak industri di Makassar akan bertambah," ujarnya kepada wartawan.
Sementara?Direktur Utama PT Pelindo IV, Doso Agung menyebutkan hingga 11 September 2018, progress pembangunan MNP tahap IA telah mencapai 82,86 persen terdiri dari Paket A 94,84 persen, Paket B 82,58 persen dan Paket C 64,84 persen.
"Sampai pada 11 September 2018, realisasi kegiatan untuk Paket A yaitu upper structure dermaga," kata Doso.
Sedangkan untuk realisasi kegiatan pada Paket B meliputi pekerjaan revetment, pengecoran saluran precast, pekerjaan perkerasan paving block dan rigid, serta pekerjaan dredging kolam putar.
Kemudian untuk Paket C, kegiatan yang sudah terealisasi yaitu produksi core 1-5 kilogram, produksi underlayer 5-10 kilogram, pemasangan core breakwater 1-5 kilogram dan pemasangan toe protection breakwater 100-160 kilogram.
Sistem dermaga yang diaplikasikan, kata Doso, adalah secant pile dengan sistem boring yang bisa mengefisiensikan waktu dan biaya dengan kualitas yang lebih baik, dimana penerapannya baru ada dua di dunia, berada di Liverpool dan Makassar New Port.
"Dermaga ini adalah dermaga modern yang terkoneksi dengan jaringan kereta api Trans Sulawesi dan akan dioperasikan terintegrasi dengan pusat logistik Kawasan Berikat," katanya.
Selain itu, proyek MNP telah ditinjau oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri BUMN, Rini M Soemarno beberapa waktu lalu. Proyek ini merupakan Proyek Strategis Nasional serta mendukung program nawa cita Presiden Joko Widodo menghadirkan tol laut.
Dirinya menambahkan diperlukan integrase jaringan jalan dari gate MNP ke jalan tol dengan koordinasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Selain itu, menurut Kepala Staf Kepresidenan RI, Jenderal (Purn) TNI, Moeldoko saat berkunjung pada 22 April 2018, akan ada tindaklanjut setelah mendengar informasi yang disampaikan Doso Agung saat itu.
Pembangunan MNP tahap pertama tersebut diketahui telah menghabiskan anggaran sebesar Rp1,5 triliun lebih dengan pengerjaan proyek selama tiga tahun atau dimulai pada 2015.
Hasil perhitungan di lapangan pembangunan proyek tersebut ditagretkan selesai pada Oktober 2018. Proyek MNP itu ke depan akan menghasilkan dermaga sepanjang 320 meter serta kawasan peti kemas seluas 16 hektare.
"Secara teknis ini relatif sudah selesai, sudah menjelang 90 persen, tinggal finishing dan taruh alat saja mestinya bisa dilaksanakan," kata Budi disela kunjungan di Pelabuhan MNP, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu.
Dengan hadirnya MNP dapat mengelola kontainer sebanyak 500 ribu sampai 1 juta. Karena memang kapasitasnya besar, dirinya meminta PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV Makassar melakukan secara seksama efesiensi dengan baik.
Tapi yang terpenting, lanjut dia, bagaimana industri-industri yang ada di Makassar saling kolaborasi bersama Pelindo IV sehingga ekspor impor baik masuk maupun keluar meningkat.
"Tujuannya adalah bagaimana efesiensi itu tercapai. Bagaimana kecepatan proses bongkar muat ikut tercapai. Akhirnya, memberikan nilai positif bagi ekspor kita. Kalau ekspor kita banyak industri di Makassar akan bertambah," ujarnya kepada wartawan.
Sementara?Direktur Utama PT Pelindo IV, Doso Agung menyebutkan hingga 11 September 2018, progress pembangunan MNP tahap IA telah mencapai 82,86 persen terdiri dari Paket A 94,84 persen, Paket B 82,58 persen dan Paket C 64,84 persen.
"Sampai pada 11 September 2018, realisasi kegiatan untuk Paket A yaitu upper structure dermaga," kata Doso.
Sedangkan untuk realisasi kegiatan pada Paket B meliputi pekerjaan revetment, pengecoran saluran precast, pekerjaan perkerasan paving block dan rigid, serta pekerjaan dredging kolam putar.
Kemudian untuk Paket C, kegiatan yang sudah terealisasi yaitu produksi core 1-5 kilogram, produksi underlayer 5-10 kilogram, pemasangan core breakwater 1-5 kilogram dan pemasangan toe protection breakwater 100-160 kilogram.
Sistem dermaga yang diaplikasikan, kata Doso, adalah secant pile dengan sistem boring yang bisa mengefisiensikan waktu dan biaya dengan kualitas yang lebih baik, dimana penerapannya baru ada dua di dunia, berada di Liverpool dan Makassar New Port.
"Dermaga ini adalah dermaga modern yang terkoneksi dengan jaringan kereta api Trans Sulawesi dan akan dioperasikan terintegrasi dengan pusat logistik Kawasan Berikat," katanya.
Selain itu, proyek MNP telah ditinjau oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri BUMN, Rini M Soemarno beberapa waktu lalu. Proyek ini merupakan Proyek Strategis Nasional serta mendukung program nawa cita Presiden Joko Widodo menghadirkan tol laut.
Dirinya menambahkan diperlukan integrase jaringan jalan dari gate MNP ke jalan tol dengan koordinasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Selain itu, menurut Kepala Staf Kepresidenan RI, Jenderal (Purn) TNI, Moeldoko saat berkunjung pada 22 April 2018, akan ada tindaklanjut setelah mendengar informasi yang disampaikan Doso Agung saat itu.
Pembangunan MNP tahap pertama tersebut diketahui telah menghabiskan anggaran sebesar Rp1,5 triliun lebih dengan pengerjaan proyek selama tiga tahun atau dimulai pada 2015.
Hasil perhitungan di lapangan pembangunan proyek tersebut ditagretkan selesai pada Oktober 2018. Proyek MNP itu ke depan akan menghasilkan dermaga sepanjang 320 meter serta kawasan peti kemas seluas 16 hektare.