Mamuju (Antaranews Sulsel) - Pemerintah Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat tengah menyusun Rencana Induk Pariwisata Daerah (Ripda) sebagai upaya mematenkan berbagai kegiatan seni dan budaya di daerah itu menjadi kalender wisata.
Bupati Majene Fahmi Massiara, Jumat mengatakan, selain revolusi hijau dan biru, pemerintah setempat juga konsentrasi di beberapa sektor, seperti pengembangan mina industri, program revolusi pariwisata, budaya dan pengembangan industri kreatif.
"Potensi pariwisata yang dimiliki Majene tidak hanya terlihat di sektor wisata bahari, namun juga di topang wisata religi dan budaya lainya," kata Fahmi Massiara.
Ia mengatakan, agenda budaya yang menjadi unggulan daerah itu, diantaranya festival Sandeq Race, festival Saeyyang Pattudu (kuda menari), kuliner khas Majene hingga agenda wisata religi di Salabose.
Ia mengharapkan, beberapa agenda tersebut bisa dimasukan kedalam agenda penyusunan dokumen induk pariwisata (Ripda) Kabupaten Majene, dengan mematenkan jadwal pelaksanaan acara setiap tahunnya.
"Kita harus patenkan kalender wisata seperti Sandeq Race kemudian festival Pattudu dan lainya ke dalam Ripda. Ini bisa dipedomani dan berkelanjutan," ujar Fahmi Massiara.
Penyusunan berbagai kegiatan seni dan budaya sebagai kalender wisata itu telah dilakukan melalui seminar kajian penyusunan dokumen Ripda yang dilaksanakan di aula kantor Bapeda Majene kemarin (Kamis).
Ripda tambahnya, merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan potensi wisata daerah secara optimal untuk pembangunan kepariwisataan yang berkelanjutan.
Pengembangan pariwisata daerah kata Bupati, dapat menjadi perhatian yang strategis dalam menunjang pembangunan suatu daerah.
"Pengembangan pariwisata dilakukan bukan hanya untuk kepentingan wisatawan mancanegara saja, namun juga untuk menggalakkan kepentingan wisatawan dalam negeri," tuturnya.
Menurut Bupati, melalui pengembangan tersebut sektor pariwisata mampu menjadi motor penggerak bagi perekonomian suatu daerah.
"Karena proses dan output sektor lain seperti pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan, perindustrian dan lainnya dapat dijual sebagai obyek kunjungan," ujar Fahmi Massiara.
Dalam menyusun Ripda, Pemerintah Kabupaten Majene sejumlah pihak termasuk dari Universitas Sulawesi Barat.
Ruang lingkup Ripda tersebut meliputi, destinasi pariwisata daerah, daya tarik dan sumber daya wisata, fasilitas pariwisata, fasilitas umum pendukung pariwisata, aksesibilitas pendukung pariwisata, prasarana umum pendukung pariwisata, sumber daya manusia pariwisata, pemasaran pariwisata yang meliputi, jumlah dan perkembangan pasar wisatawan, karakteristik pasar wisatawan dan upaya pemasaran.
Berita Terkait
Presiden Jokowi meresmikan 147 infrastruktur rekonstruksi pascagempa Sulbar
Selasa, 23 April 2024 9:46 Wib
Polres Majene mengimbau pengunjung objek wisata utamakan keselamatan
Minggu, 14 April 2024 15:53 Wib
Polres Majene Sulbar patroli SPBU antisipasi kelangkaan BBM
Sabtu, 13 April 2024 20:11 Wib
Polres Majene antisipasi kelangkaan BBM jelang lebaran 1445 H
Senin, 8 April 2024 13:34 Wib
Polres Majene ajak tokoh agama pelihara stabilitas kamtibmas
Sabtu, 30 Maret 2024 2:37 Wib
Polres Majene Sulbar bangun tujuh pos pengamanan operasi ketupat
Jumat, 29 Maret 2024 22:24 Wib
Polres Majene intensifkan patroli malam untuk mencegah kejahatan
Minggu, 24 Maret 2024 1:43 Wib
Penjabat Gubernur Sulbar tekankan pentingnya nilai adat dan budaya
Minggu, 3 Maret 2024 10:45 Wib