Kementan fokus kembangkan pertanian lahan rawa
Mimpi besar kita yakni rawa di Indonesia punya 10 juta hektare dan jika kita bangunkan maka bisa ditanami sebanyak tiga kali (setahun)
Makassar (Antaranews Sulsel) - Kementerian Pertanian (Kementan) berkomitmen mewujudkan kemandirian pangan dengan fokus pengembangan pertanian moderen lahan rawa dan sawah tadah hujan di Indonesia.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman di Makassar, Jumat, mengatakan pertanian lahan rawa yang tengah dikembangkan sebagai proyek percontohan di Desa Jejangkit Muara, Kecamatan Jejangkit, Barito Kuala, Kalimatan Selatan juga telah mendapat perhatian dunia.
"Mimpi besar kita yakni rawa di Indonesia punya 10 juta hektare dan jika kita bangunkan maka bisa ditanami sebanyak tiga kali (setahun),"katanya.
Pada sebuah acara di Barito Kuala Oktober 2018, kata dia, bahkan sekurangnya 40 dubes atau negara yang ikut menyaksikan dan diapresiasi oleh badan pangan dunia FAO.
Ia menjelaskan, kondisi saat ini begitu berbeda dengan beberapa tahun lalu dimana jika lahan itu kering, justru hanya mampu menyumbangkan asap yang tentu menjadi persoalan tidka hanya dalam negeri namun juga dirasakan atau berdampak di luar negeri.
Pemerintah bertekad menjadikan lahan rawa sebagai penjamin ketersediaan pangan masa depan, di tengah pesatnya pertumbuhan penduduk dan menyusutnya lahan pertanian.
Optimalisasi lahan rawa merupakan bagian dari komitmen pemerintahan Jokowi-JK untuk menjaga kebutuhan pangan kita dengan meningkatkan produktivitas pertanian. Bahkan, untuk visi yang lebih besar, yakni lumbung pangan dunia di 2045.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman di Makassar, Jumat, mengatakan pertanian lahan rawa yang tengah dikembangkan sebagai proyek percontohan di Desa Jejangkit Muara, Kecamatan Jejangkit, Barito Kuala, Kalimatan Selatan juga telah mendapat perhatian dunia.
"Mimpi besar kita yakni rawa di Indonesia punya 10 juta hektare dan jika kita bangunkan maka bisa ditanami sebanyak tiga kali (setahun),"katanya.
Pada sebuah acara di Barito Kuala Oktober 2018, kata dia, bahkan sekurangnya 40 dubes atau negara yang ikut menyaksikan dan diapresiasi oleh badan pangan dunia FAO.
Ia menjelaskan, kondisi saat ini begitu berbeda dengan beberapa tahun lalu dimana jika lahan itu kering, justru hanya mampu menyumbangkan asap yang tentu menjadi persoalan tidka hanya dalam negeri namun juga dirasakan atau berdampak di luar negeri.
Pemerintah bertekad menjadikan lahan rawa sebagai penjamin ketersediaan pangan masa depan, di tengah pesatnya pertumbuhan penduduk dan menyusutnya lahan pertanian.
Optimalisasi lahan rawa merupakan bagian dari komitmen pemerintahan Jokowi-JK untuk menjaga kebutuhan pangan kita dengan meningkatkan produktivitas pertanian. Bahkan, untuk visi yang lebih besar, yakni lumbung pangan dunia di 2045.