Makassar (Antaranews Sulsel) - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak (DP3A) Kota Makassar berkomitmen lebih memperjuangkan dan memperhatikan isu krusial tentang perempuan dan anak.
"Isu tentang perempuan dan anak harus diperjuangkan bersama karena kian hari anak-anak dan perempuan selalu menjadi objek kekerasan dan eksploitasi," ujar Kepala DP3A Makassar Tenri Palallo di Makassar, Senin.
Ia mengatakan beberapa capaian dan kerja-kerja telah dilakukannya, meskipun berdasarkan data tingkat kekerasan pada anak dan perempuan setiap saat cukup tinggi.
"Ini adalah fenomena gunung es yang kita bantu dan edukasi hanya segelintir saja, yang muncul saja dipermukaan. Sedangkan yang tidak nampak itu jauh lebih besar dan ini adalah salah satu pekerjaan rumah bagi kami untuk terus berjuang," katanya.
Banyak program kata Tenri telah dilakukannya terkait isu anak, termasuk partisipasi anak di musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) Makassar, mendorong agar anak-anak memiliki kartu anak Makassar, lorong ramah anak, shelter warga dan program "Jagai anak`ta" serta mendorong pengarusutamaan gender.
"Kami sudah melakukan upaya dengan membuat berbagai kebijakan. Dan target kami, bisa mendapat pengakuan kinerja dari Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dengan Anugrah Parahita Ekapraya (APE) seperti tahun lalu," sebutnya.
APE jelas dia, merupkan penghargaan bergengsi sebagai apresiasi bagi kementerian atau lembaga, pemerintah provinsi, kabupaten dan kota yang antusias mendokumentasikan dan menyampaikan informasi secara online terkait upayanya.
Menurut dia, hasil yang telah dilakukan dalam pelaksanaan pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak sudah mulai membuahkan hasil dengan diraihnya APE pada 2017 dan pada tahun ini optimis untuk meraih target yang lebih tinggi lagi.
"Budaya kerja kita di Kota Makassar itu dua kali tambah baik, sehingga kita menargetkan APE tingkat mentor dan KLA tingkat utama. Sengaja kami target yang tinggi, artinya kami siap bekerja keras," ungkapnya.
Ia memaparkan sejumlah hal yang belum dimiliki kota Makassar untuk memperoleh penghargaan tersebut di antaranya, Taman Bermain Anak di Pantai Losari, bekerja sama dengan perguruan tinggi untuk percepatan pembangunan gender, pembentukan Asosiasi Pengusaha Sahabat Anak Indonesia Daerah, dan membangun jejaring jurnalis berperspektif gender dan anak.
"Itu tadi yang belum kita miliki. Untuk taman bermain, jauh sebelum wali kota cuti sudah diusulkan, tapi terkendala di anggaran. Untuk sementara kita akan lakukan MoU dengan perguruan tinggi untuk percepatan pembangunan gender," ucapnya.
Berita Terkait
Gerindra dan Nasdem bahas koalisi Pilkada 2024 di Sulsel
Kamis, 18 April 2024 23:37 Wib
Pergerakan pesawat di Bandara Hasanuddin Makassar capai 3.195 pesawat
Kamis, 18 April 2024 21:10 Wib
Kemenkumham Sulsel gelar donor darah pada peringatan HBP ke-60
Kamis, 18 April 2024 20:29 Wib
Pj Gubernur Sulsel motivasi mahasiswa berwirausaha ciptakan pekerjaan
Kamis, 18 April 2024 15:24 Wib
Polisi menggelar rekonstruksi pembunuhan jasad ditimbun di Makassar
Kamis, 18 April 2024 14:41 Wib
Pj Sekda Sulsel harap PSBM beri manfaat bagi masyarakat
Kamis, 18 April 2024 14:01 Wib
KPU Makassar melansir syarat Pilkada calon perseorangan 67.402 e-KTP
Kamis, 18 April 2024 13:36 Wib
PIP Makassar melahirkan pelaut andal melalui Sepencatar jalur mandiri
Kamis, 18 April 2024 13:28 Wib