Makassar (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menyiapkan sejumlah strategi untuk menjaga pertumbuhan ekonomi yang hingga akhir tahun diperkirakan akan berada pada kisaran 7,1-7,41 persen.
"Ke depan, pemprov akan mendorong sumber ekonomi kerakyatan melalui hilirisasi komoditas pertanian Sulsel," kata Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Pemprov Sulsel Muhammad Firda saat menghadiri Pertemuan Tahunan Bank Indonesia di Makassar, Selasa.
Ia mengatakan sebagai wilayah yang memiliki basis ekonomi pertanian dan perkebunan, hilirisasi komoditas tersebut akan membawa dampak berganda bagi masyarakat hingga di pedesaan. Hal ini, kata dia, tidak hanya berdampak pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pemerataan ekonomi.
Beberapa komoditas andalan yang dapat dihilirisasi, kata dia, diantaranya adalah kopi dan kakao yang selama ini lebih banyak dijual langsung sebagai bahan mentah.
Selain hilirisasi, lanjutnya, pemerintah juga akan mendorong pembangunan infrastruktur berkelanjutan dan pengembangan destinasi wisata. Pembangunan infrastruktur, menurut Firda, akan memberikan stimulus ekonomi hingga ke daerah tidak hanya dalam bentuk belanja langsung, tetapi hasil pembangunannya juga akan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
"Pembangunan infrastruktur ini juga akan berdampak positif bagi pengembangan pariwisata Sulsel," tambahnya.
Ia menjelaskan letak Sulsel sangat strategis karena berada di tengah-tengah wilayah Indonesia dan sebagai hub Indonesia timur. Sulsel, kata dia, dapat menarik investasi dan mendorong tumbuhnya pusat-pusat ekonomi baru jika mampu memanfaatkan kondisi ini secara optimal.
Ia mengatakan perekonomian Sulsel sepanjang tahun 2018 tumbuh cukup baik dengan stabilitas yang tetap terjaga. Kinerja ekonomi Sulsel, ujarnya, telah mampu menjaga stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan yang menjadi urat nadi perekonomian.
Ia memaparkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sulsel pada triwulan ketiga tahun 2018 mencapai Rp123,06 triliun, sedangkan PDRB perkapita Sulsel sebesar Rp48,21 juta tumbuh signifikan jika dibandingkan PDRB Sulsel pada tahun 2013 yang sebesar Rp21,3 juta.
Ekonomi Sulsel pada triwulan ke tiga tahun 2018, lanjutnya mampu tumbuh hingga 7,17 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5,17 persen.
Di sisi lain, kata dia, upaya mengendalikan harga juga menunjukkan hasil yang baik, tingkat inflasi sampai November 2018 tercatat sebesar 3,68 persen year on year. "Pertumbuhan dan stabilitas ekonomi Sulsel ini akan terus kami jaga," kata dia.
Berita Terkait
Pj Gubernur dan Kapolda Sulsel hadiri prosesi Mattompang Arajang di Bone
Sabtu, 20 April 2024 17:48 Wib
Pj Gubernur Sulsel laksanakan Program IB tingkatkan populasi ternak di Bone
Sabtu, 20 April 2024 17:23 Wib
Kemenkumham Sulsel edukasi KI pada siswa SMA lewat RuKI "Goes to School"
Sabtu, 20 April 2024 13:23 Wib
Dinkes ungkap DBD di Sulsel tembus 1.620 kasus
Sabtu, 20 April 2024 7:16 Wib
Kadin Sulsel siap mempromosikan KEK Bira-Takabonerate melalui PSBM XXIV
Jumat, 19 April 2024 19:44 Wib
Penjabat Gubernur Sulsel dianugerahi gelar adat Daeng Mappuji
Jumat, 19 April 2024 17:48 Wib
Kemenkumham Sulsel siap bersinergi dengan Kejati Sulsel
Jumat, 19 April 2024 13:09 Wib
Pj Gubernur: Pemprov Sulsel siap berkolaborasi dengan kejaksaan
Jumat, 19 April 2024 9:36 Wib