"Saya menyampaikan duka cita yang mendalam, kepada korban di Banten, di Serang, Pandeglang. Semoga yang ditinggalkan diberikan kesabaran," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) usai menghadiri Perayaan Natal Oikumene Tanah Toraja di Bundaran Kolam Makale Kabupaten Tana Toraja, Sulsel, Minggu.
Sesaat setelah menerima laporan terkait bencana yang terjadi, Presiden mengatakan ia sudah memerintahkan segenap jajarannya untuk segera bergerak di lapangan sesuai tugas dan kewenangannya.
Sampai saat ini, Presiden menegaskan masih terus memantau dan menanti laporan langsung dari lapangan. "Tadi pagi sudah saya perintahkan ke Kepala BNPB, Mensos, Panglima, dan semua sudah bergerak di lapangan," katanya.
Presiden mengaku masih terus mendapatkan informasi terkini terkait dengan korban yang meninggal, hilang, dan luka-luka atas peristiwa tersebut.
"Dan terakhir saya menyampaikan juga beberapa yang meninggal karena tsunami ini. Masih kelihatannya masih proses berkembang dan pagi tadi saya telepon masih sedikit dan siang tadi saya telepon juga. Ya kita tunggu aja nanti laporan dari sana," katanya.
Intinya, ia menambahkan, pemerintah ingin ada masa tanggap darurat dioptimalkan dengan sebaik-baiknya di lapangan. "Intinya, kita ingin ada tanggap darurat ini dikerjakan di lapangan dengan cepat dan sebaik-baiknya," katanya.
Tsunami yang menerjang pantai di Selat Sunda hingga pukul 13.00 WIB, Minggu, sudah menelan 168 korban jiwa. Selain itu, ada 745 orang luka-luka, 30 orang hilang, 556 unit rumah rusak, sembilan hotel rusak berat, 60 warung rusak, dan 350 perahu rusak serta puluhan kendaraan roda dua dan roda empat rusak.
Tsunami Selat Sunda terjadi pada Sabtu (22/12) sekitar pukul 21.27 WIB. Tsunami diduga terjadi akibat longsoran bawah laut yang disebabkan erupsi Gunung Anak Krakatau.