Menteri Keuangan Malaysia Lim Guan Eng mengumumkan penutupan tersebut di Putrajaya, Rabu.
THM dibuka untuk menggalang dana masyarakat dalam membantu pemerintah setempat mengurangi hutang negara.
"Sumbangan ini adalah inisiatif orang perseorangan, organisasi, lembaga swadaya masyarakat (NGO), dan investasi simpanan tetap yang dijalankan oleh Kantor Akuntan Negara (JANM)," ujar Lim Guan Eng.
Menurut dia, pemerintah sangat menghargai setiap sen yang didermakan karena menunjukkan keprihatinan dan keteguhan hati masyarakat dalam membantu pemerintah bersama-sama melunasi hutang negara.
"Semangat yang ditunjukkan ini adalah simbol taat setia dan patriotisme rakyat Malaysia yang perlu diteruskan. Pemerintah juga turut berdoa dan memberi penghargaan kepada Duli Yang Maha Mulia Seri Paduka Baginda Yang di-Pertuan Agong XV Sultan Muhammad V atas sumbangan baginda kepada THM," katanya.
Jumlah uang yang terkumpul di THM hingga 23 Desember 2018 pukul 9.00 waktu setempat mencapai RM199.140.218,80 atau Rp695.298.486.753.
"Kantor Audit Negara akan mengaudit tanda terima pembayaran dan pembayaran rekening THM untuk memastikan pengurusan THM dibuat secara teratur dan berintegritas. Pelantikan firma audit eksternal oleh Kementerian Keuangan untuk mengaudit rekening THM juga dibuat sesuai dengan Bab 7 Akta Audit 1957," ujarnya.
Dia meminta semua pihak yang ingin menyumbangan agar memasukkan uang atau cek secepat mungkin menjelang penutupan THM pada 31 Disember 2018.
"Potongan cukai akan diberikan kepada setiap sumbangan TUHM untuk 2019. Pemerintah akan memastikan sumbangan yang diberikan ini akan digunakan untuk melunasi hutang negara. Walaupun nilai hutang negara mencapai RM1 triliun, jauh dibandingkan hasil kutipan THM," katanya.
Pemerintah, ujar dia, sangat menghargai solidaritas rakyat Malaysia dalam usaha menangani isu hutang negara ini. "Pemerintah berharap agar semangat ini tidak luntur dan dapat dilanjutkan seterusnya," ujar Menkeu.