Makassar (Antaranews Sulsel) - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto meminta semua pihak menggalakkan program "Jagai Anakta" yang dicanangkan pemerintah tersebut, sekaligus memaksimalkan `sensor` sosial untuk mendeteksi dini masalah yang kerap melibatkan anak-anak.
"Kita galakkan program `Jagai Anakta` dan tetap harus meningkatkan sensor sosial kita. Semua pihak harus bisa mengambil peran dalam program ini karena anak-anak dan perempuan sangat rentan menjadi korban," ujar Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto di Makassar, Selasa.
Danny -- sapaan akrab Muh Ramdhan Pomanto mengatakan upaya deteksi dini masalah sosial yang kerap melibatkan anak-anak, baik sebagai pelaku maupun korban kekerasan atau pun kejahatan lainnya, perlu ditingkatkan.
"Kami terus menggalakkan berbagai upaya seperti program `Jagai Anakta". Intensitas program unggulan Pemkot Makassar ini dibutuhkan karena menjaga anak, baik sebagai korban kekerasan maupun pelaku kekerasan sangat penting, dengan melibatkan peran orang tua," katanya.
Danny menjelaskan pihaknya juga akan memberi bantuan terutama proses pemulihan mental, serta mengembalikan anak-anak usia sekolah tersebut ke lingkungan sekolah.
Menurut dia, anak-anak yang menjadi korban pemerkosaan dan kekerasan tidak boleh putus sekolah, sebab melalui sekolah bagi anak-anak yang rentan ini bisa mendapatkan pelajaran untuk memilah dan mengetahui prilaku yang negatif.
"Saya juga imbau anak-anak kita agar jangan mudah tertipu oleh informasi dari media sosial yang terkadang tidak benar, menyesatkan, dan menjerumuskan mereka," ucapnya.
Sebelumnya Tim Jatanras Polrestabes Makassar telah menangkap dan menetapkan seorang pelaku utama Ra sebagai tersangka dalam tindakan kejahatan penyekapan dan pemerkosaan terhadap seorang gadis belia di Kota Makassar.
Pelaku utama diringkus polisi saat bersembunyi di salah satu rumah sakit umum di Kota Makassar. Bahkan pelaku terpaksa ditembak karena berusaha melompat dari mobil pengamanan saat akan digelandang ke Mapolrestabes Makassar.
Tersangka itu diduga merupakan dalang dari aksi penyekapan dan pemerkosaan terhadap gadis belia berusia 14 tahun itu. Setelah puas melancarkan aksi bejatnya, pelaku utama Ra bersama dua rekannya, Sa (20) dan Am (40) meninggalkan korban di sebuah ruko di Makassar. Sa dan Am juga telah diamankan pihak kepolisian.
Berita Terkait
Seorang korban kapal Yuiee Jaya II ditemukan telah meninggal dunia
Selasa, 19 Maret 2024 3:17 Wib
Ketua KONI Makassar: Kejari memanggil untuk klarifikasi dana hibah
Selasa, 19 Maret 2024 3:16 Wib
Operasi SAR diperpanjang setelah penemuan jasad korban Kapal Yuiee Jaya 2
Selasa, 19 Maret 2024 3:16 Wib
BBPOM -Pemkot Makassar intensifkan pengawasan obat dan makanan selama Ramadhan
Senin, 18 Maret 2024 22:17 Wib
Pemkot Makassar menyiapkan 2 ton beras saat gerakan pangan murah
Senin, 18 Maret 2024 22:13 Wib
Kejari Makassar selidiki dugaan penyalahgunaan dana hibah KONI
Senin, 18 Maret 2024 22:10 Wib
Pelindo memprediksi kenaikan penumpang 6 persen di Pelabuhan Makassar
Senin, 18 Maret 2024 14:51 Wib
OJK menggelar Gebyar Ramadhan untuk tingkatkan literasi keuangan syariah
Senin, 18 Maret 2024 14:51 Wib