Mamuju (Antaranews Sulsel) - Deputi Bidang Pelatihan dan Pengembangan BKKBN Pusat Prof Muh Rizal Martua Damanik mengatakan, berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017, Sulbar berhasil menekan angka kelahiran menjadi 2,7 persen dari angka sebelumnya sebesar 3,9 persen.
"Dengan keberhasilan itu, berarti Sulbar memberikan kontribusi secara nasional, yakni dari angka 2,6 persen menjadi 2,4 persen. Ini suatu prestasi yang patut dibanggakan, sebab secara nasional mengalami penurunan," kata Rizal di Mamuju, Kamis.
Kedatangan Deputi Bidang Pelatihan dan Pengembangan BKKBN Pusat dengan didmpingi Kepala BKKBN Sulbar Andi Rita Maryani tersebut dalam rangka membicarakan program BKKBN di daerah itu yang mencakup, pengembangan pembangunan kependudukan, seperti menekan angka kelahiran, pernikahan anak usia dini, stunting dan penguatan pembentukan Kampung KB.
Kedatangan Rizal disambut Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar didampingi Sekretaris Provinsi Muhammad Idris. Ia menilai, Pemprov Sulbar telah memberikan perhatian penuh terhadap peningkatan pembangunan kependudukan di daerah itu.
Perhatian lain juga ditunjukkan Pemerintah Provinsi Sulbar lanjutnya, diberikan terhadap masalah stunting, pernikahan anak usia dini dan pembentukan Kampung KB.
"Alhamdulillah Gubernur telah memberikan respon yang baik terhadap ini, dengan membuat berbagai program strategis salah satunya adalah program Mandiri, Cerdas dan Sehat (Marasa)," ujar Rizal.
Terkait program Kampung KB, ia menjelaskan bahwa program tersebut ada di setiap provinsi di Indonesia, dimana mencakup beberapa pembinaan, diantaranya bina keluarga balita, remaja dan lansia.
Sementara Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar mengatakan, sangat mendukung dan mengapresiasi berbagai program BKKBN yang dilaksanakan di daerah itu. "Saya mengapresiasi adanya program BKKBN di Sulbar, sebab saya melihat hingga saat ini, pelaksanaannya sudah sangat bagus," tutur Ali Baal Masdar.
Menyinggung pengembangan pembangunan kependudukan, Gubernur menegaskan bahwa hal tersebut bukan hanya tanggung jawab BKKBN, namun merupakan tanggung jawab bersama.
Gubernur menekankan, perlu kerja sama yang baik dalam menjalankan program yang memiliki saling keterkaitan antara yang ada di pemprov dengan BKKBN. "Membangun kependudukan merupakan tanggungjawab bersama. Mari kerja keroyokan, agar berjalan dengan baik," kata Ali Baal Masdar.
Ia menyatakan, salah satu upaya Pemprov Sulbar dalam pengembangan pembangunan kependudukan di daerah itu adalah dengan membuat program strategis `Marasa`. "Program Marasa ini sejalan dengan program ada di BKKBN, dimana program ini diharapkan dapat mengentaskan kemiskinan dan stunting di Sulbar," terang Ali Baal Masdar.
Berita Terkait
Sulbar terus berupaya tingkatkan IPM wujudkan masyarakat sehat cerdas
Sabtu, 20 April 2024 11:38 Wib
Sebanyak 2.300 pencaker di Sulbar perebutkan 179 kuota kerja magang
Sabtu, 20 April 2024 11:23 Wib
Sekda Sulbar sebut SMK Rangas Mamuju akan diresmikan Presiden Jokowi
Sabtu, 20 April 2024 7:08 Wib
Pemprov Sulbar beri penghargaan pembangunan daerah pada tiga kabupaten
Sabtu, 20 April 2024 7:07 Wib
Kemenkumham Sulbar bantu pemprov legalisasi produk hasil perikanan
Jumat, 19 April 2024 8:04 Wib
Rumah warga rusak akibat tertimpa tanah longsor di Mamasa Sulbar
Jumat, 19 April 2024 6:10 Wib
Dinkes Sulbar meminta masyarakat tingkatkan kewaspadaan terhadap DBD
Kamis, 18 April 2024 23:38 Wib
Pemprov Sulbar membangun usaha ternak di kawasan transmigrasi
Kamis, 18 April 2024 23:31 Wib