Hari jadi ke-68 Penerangann AD diwarnai lepas sambut
Makassar (Antaranews Sulsel) - Hari Jadi ke-68 Penerangan Angkatan Darat (AD) diwarnai acara lepas sambut Kepala Penerangan Kodam XIV/Hasanuddin dari Kolonel Alamsyah kepada Letkol Inf. Maskun Nafik yang sebelumnya menjabat sebagai Wakapendam.
"Penerangan ini memiliki peran strategis dalam mendukung alutsista, sehingga semua potensi diri harus digali dan terus menggelorakan semangat juang," kata Maskun pada peringatan Hari Jadi ke-68 Pen-AD di Makassar, Jumat.
Sesuai tema peringatan hari jadi ke-68 Pen-AD yakni Tingkatkan Peran dan Tugas Penerangan dalam Mendukung Tugas Pokok TNI-AD di harapkan jajaran penerangan dapat membuat inovasi dan terobosan dalam mewujudkan fungsi penerangan.
Maskun mengakui banyak belajar dari seniornya Alamsyah tentang kepemimpinan dan fungsi penerangan di jajaran TNI selama menjabat dua tahun delapan bulan selama menjabat sebagai Pendam.
Sementara itu, Alamsyah mengatakan, pihaknya cukup keras dalam mendidik anggotanya agar dapat menjadi juru peneragan yang baik.
Ia pun menceritakan kisahnya ketika mendampingi Pangdam untuk pertama kalinya dan berada di luar Sulsel.
"Saya baru tiga hari menjabat Pendam dan langsung berangkat ke Manado lanjut ke Gorontalo dalam kondisi cuaca ekstrem. Ini menjadi pengalaman yang luar biasa," katanya.
Dia mengatakan, ketika itu harus melewati medan yang sangat sulit dengan kecepatan mobil hanya 40 kilometer per jam. Namun dengan kegigihan semua tugas dapat dilaksanakan.
Dalam memimpin anggota, Alamsyah mengibaratkan Guru Saolin yang jika memiliki 10 ilmu, maka ditularkan itu sembilan ilmu saja. Sementara yang menerima ilmu sebanyak sembilan harus mencari ilmu lagi ke guru lain untuk mencukupkan ilmunya bahkan dapat mencapai 11 ilmu.
"Penerangan ini memiliki peran strategis dalam mendukung alutsista, sehingga semua potensi diri harus digali dan terus menggelorakan semangat juang," kata Maskun pada peringatan Hari Jadi ke-68 Pen-AD di Makassar, Jumat.
Sesuai tema peringatan hari jadi ke-68 Pen-AD yakni Tingkatkan Peran dan Tugas Penerangan dalam Mendukung Tugas Pokok TNI-AD di harapkan jajaran penerangan dapat membuat inovasi dan terobosan dalam mewujudkan fungsi penerangan.
Maskun mengakui banyak belajar dari seniornya Alamsyah tentang kepemimpinan dan fungsi penerangan di jajaran TNI selama menjabat dua tahun delapan bulan selama menjabat sebagai Pendam.
Sementara itu, Alamsyah mengatakan, pihaknya cukup keras dalam mendidik anggotanya agar dapat menjadi juru peneragan yang baik.
Ia pun menceritakan kisahnya ketika mendampingi Pangdam untuk pertama kalinya dan berada di luar Sulsel.
"Saya baru tiga hari menjabat Pendam dan langsung berangkat ke Manado lanjut ke Gorontalo dalam kondisi cuaca ekstrem. Ini menjadi pengalaman yang luar biasa," katanya.
Dia mengatakan, ketika itu harus melewati medan yang sangat sulit dengan kecepatan mobil hanya 40 kilometer per jam. Namun dengan kegigihan semua tugas dapat dilaksanakan.
Dalam memimpin anggota, Alamsyah mengibaratkan Guru Saolin yang jika memiliki 10 ilmu, maka ditularkan itu sembilan ilmu saja. Sementara yang menerima ilmu sebanyak sembilan harus mencari ilmu lagi ke guru lain untuk mencukupkan ilmunya bahkan dapat mencapai 11 ilmu.