Kuala Lumpur (Antara News) - Angkasa Training Center (ATC) Lion Air, Balaraja, Tangerang, Provinsi Banten membantu beasiswa pilot kepada anak pekerja migran Indonesia alumni Sekolah Indonesia Kuala Lumpur, Nurliza.
"Nurliza lulus SMA di SIKL, orang tuanya pelayan kedai jamu di Chowkit Kuala Lumpur asal Aceh," ujar mantan Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Kuala Lumpur, Prof Dr Ari Purbayanto ketika dihubungi dari Kuala Lumpur, Minggu.
Guru Besar IPB Bogor yang saat ini dipercaya menjadi Ketua Tim Pendiri Kirana Polytechnic Batam (KPB) tersebut mengatakan selain Nurliza anak PMI dari Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) Richel Duma juga mendapatkan beasiswa pramugari. "Richel Duma sejak SD hingga lulus SMA di SIKK. Orangtuanya pekerja migran Indonesia di Kota Kinabalu Sabah berasal dari Tanah Toraja, Sulsel," katanya.
Mereka berdua adalah juara Kompetisi Sains Seni dan Olah Raga (KS2O) 2017 bidang lomba tari yang diselenggarakan di SIKK Oktober 2017. "Bapak Dubes saat itu hadir dalam acara pembukaan dan menjanjikan bagi juara dan akan lulus SMA akan diberi beasiswa pendidikan pilot, mekanik pesawat atau pramugari tergantung minat dan hasil tes nanti," katanya.
Sementara itu untuk siswa SMP dan SD yang juara KS2O Dubes menjanjikan untuk memberikan tiket pulang pergi ke tanah air secara gratis dengan armada Lion Air. "Ada sebanyak lima anak dari SIKK dan tiga anak dari SIKL yang mengajukan permohonan untuk ikut seleksi program pendidikan tersebut dengan beasiswa Lion Air Group melalui Pak Rusdi Kirana," katanya.
Selanjutnya Atdikbud saat itu Prof Ari Purbayanto memfasilitasi proses pengusulan tersebut berkoordinasi dengan Dubes dan menyampaikan usulan tersebut ke Angkasa Training Center (ATC) Lion Air di Balaraja Tangerang.
"Selanjutnya mereka mengikuti tes dan dinyatakan lulus, sementara itu yang lainnya mengundurkan diri, karena lebih memilih melanjutkan ke perguruan tinggi. Sebagaimana janji Pak Dubes, yang lulus tes dibiayai penuh mengikuti pendidikan di ATC. Bahkan difasilitasi bekerja langsung di Lion Air Group," katanya.
Lama pendidikan pilot hingga mendapatkan Private Pilot License (PPL) selama 180 jam atau satu tahun delapan bulan, setelah itu dilanjutkan dengan Commercial Pilot License (CPL) tiga bulan. "Type rating tergantung jenis pesawat komersial yang akan dibawa Boeing, Airbus dan lain-lain selama tiga bulan," katanya.
Berita Terkait
Perjalanan mengantar Derfi pulang ke Desa Bakuin NTT
Rabu, 27 Maret 2024 14:35 Wib
Capres Prabowo : Aktivis berperan penting bagi pekerja migran Indonesia
Minggu, 4 Februari 2024 21:44 Wib
Malaysia kembali terapkan repatriasi pekerja migran mulai 1 Maret 2024
Kamis, 1 Februari 2024 9:49 Wib
Komisi IX DPR bantu sosialisasikan prosedur bekerja di luar negeri
Rabu, 31 Januari 2024 16:55 Wib
IOM sebut Hampir 100 migran tewas di Mediterania pada bulan pertama 2024
Selasa, 30 Januari 2024 9:26 Wib
33 PMI diberangkatkan dari Pelabuhan Tanjung Silopo menuju Malaysia
Selasa, 19 Desember 2023 10:59 Wib
Wapres Ma'ruf Amin sampaikan apresiasi kepada pekerja migran Indonesia
Senin, 27 November 2023 14:14 Wib
Pemprov Sulbar perkuat layanan perlindungan pekerja migran Indonesia
Rabu, 18 Oktober 2023 17:13 Wib