BMKG Majene ingatkan nelayan waspadai gelombang tinggi
Mamuju (Antaranews Sulsel) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Majene mengingatkan nelayan di daerah itu mewaspadai kemungkinan gelombang tinggi di wilayah perairan Sulawesi Barat kurun waktu sepekan ke depan.
Prakirawan BMKG Majene, Ayu Indrawati dihubungi dari Mamuju, Jumat, mengatakan, dalam sepekan ke depan wilayah perairan Sulbar berpotensi terjadi gelombang dengan ketinggian 0,5 hingga 1,25 meter.
Gelombang tertinggi, yakni 0,25 hingga dua meter di wilayah perairan Sulbar, lanjutnya diprediksi akan berlangsung pada Sabtu (16/2).
"Kurun waktu sepekan ke depan ketinggian gelombang di wilayah perairan Sulbar diprediksi mencapai 0,5 hingga 1,25 meter dan gelombang tertinggi yakni 0,25 sampai dua meter diperkirakan terjadi pada tanggal 16 Februari 2019. Namun, secara umum ketinggian gelombang di wilayah perairan Sulbar berkisar 0,25 sampai 1,5 meter," terangnya.
"Jadi, kami mengimbau para nelayan agar tetap mewaspadai kemungkinan terjadinya gelombang yang cukup tinggi di wilayah perairan Sulbar," tambahnya.
Akibat ketinggian gelombang di wilayah perairan Sulbar itu juga, menyebabkan pelayaran kapal feri KM Laskar Pelangi dari Mamuju ke Kota Balikpapan Kalimantan Timur yang dijadwalkan berlayar pada Rabu (13/2) tertunda sampai hari ini.
Sementara terkait cuaca, lanjutnya wilayah Sulbar khususnya di kawasan Topoyo Mamuju Tengah hingga Kabupaten Pasangkayu masih berpotensi dilanda hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.
"Hujan dengan intensitas ringan dan sedang masih berpotensi terjadi di Topoyo sampai Pasangkayu," sebutnya.
Prakirawan BMKG Majene, Ayu Indrawati dihubungi dari Mamuju, Jumat, mengatakan, dalam sepekan ke depan wilayah perairan Sulbar berpotensi terjadi gelombang dengan ketinggian 0,5 hingga 1,25 meter.
Gelombang tertinggi, yakni 0,25 hingga dua meter di wilayah perairan Sulbar, lanjutnya diprediksi akan berlangsung pada Sabtu (16/2).
"Kurun waktu sepekan ke depan ketinggian gelombang di wilayah perairan Sulbar diprediksi mencapai 0,5 hingga 1,25 meter dan gelombang tertinggi yakni 0,25 sampai dua meter diperkirakan terjadi pada tanggal 16 Februari 2019. Namun, secara umum ketinggian gelombang di wilayah perairan Sulbar berkisar 0,25 sampai 1,5 meter," terangnya.
"Jadi, kami mengimbau para nelayan agar tetap mewaspadai kemungkinan terjadinya gelombang yang cukup tinggi di wilayah perairan Sulbar," tambahnya.
Akibat ketinggian gelombang di wilayah perairan Sulbar itu juga, menyebabkan pelayaran kapal feri KM Laskar Pelangi dari Mamuju ke Kota Balikpapan Kalimantan Timur yang dijadwalkan berlayar pada Rabu (13/2) tertunda sampai hari ini.
Sementara terkait cuaca, lanjutnya wilayah Sulbar khususnya di kawasan Topoyo Mamuju Tengah hingga Kabupaten Pasangkayu masih berpotensi dilanda hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.
"Hujan dengan intensitas ringan dan sedang masih berpotensi terjadi di Topoyo sampai Pasangkayu," sebutnya.