Pengamat : Nasdem berpotensi raih dua kursi Dapil I Makassar
"Kalau melihat potensi Nasdem di Dapil I Makassar, ada peluang mendudukkan Calegnya dua kursi. Sebab, dari jumlah sembilan Calegnya di Dapil itu rata-rata mereka petarung," sebut pengamat politik dari kampus Universitas Bosowa, Arief Wicaksono.
Makassar (ANTARA) - Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Sulawesi Selatan dinilai memiliki petensi memenuhi kursi dengan mendudukkan dua Calon Legislatif (Caleg) di Daerah Pemilihan (Dapil) I, Makassar A untuk DPRD pada Pemilihan Legislatif 17 April 2019.
"Kalau melihat potensi Nasdem di Dapil I Makassar, ada peluang mendudukkan Calegnya dua kursi. Sebab, dari jumlah sembilan Calegnya di Dapil itu rata-rata mereka petarung," sebut pengamat politik dari kampus Universitas Bosowa, Arief Wicaksono saat diskusi politik di warkop Dottoro Makassar, Minggu.
Dapil I tersebut meliputi daerah Kota Makassar A, yakni Kecamatan Mariso, Tallo, Mamajang, Makassar, Ujungpandang, Wajo, Bontoala Ujungtanah, Rappocini, Tamalate dan Sangkarrang.
Menurutnya, peluang untuk kursi pertama di Dapil tersebut kemungkinan besar dikunci mantan Calon Wakil Wali Kota Makassar Andi Rachmatika Dewi akrab disapa Cicu yang pernah menjadi legislator DPRD Sulsel dan kini Ketua DPD Partai Nasdem Makassar.
Sementara peluang kursi kedua di Dapil itu yakni anak Bupati Luwu, Arham Basmin Mattayang dengan pesaingnya Andre Prasetyo Tanta, anak dari pengusaha hotel di Sulsel Wilianto Tanta, kemudian Riska Muliati Lutfi anak mantan Ketua DPW Nasdem sekaligus anggota DPR RI.
"Bila dikalkulasi suara di Dapil I sekitar 100 ribuan. Kalau melihat kans dari ibu Cicu pasca Pilkada Wali Kota diperkirakan masih bisa meraih 25 ribuan atau mengunci satu kursi, dan peluang satu kursi tentu diperebutkan antara Arham, Andre, Riska dan lainnya dari Nasdem," ujar dia.
Pengamat Politik lainnya dari kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar, Firdaus Muhammad pada dialog politik sesi II mengangkat tema 'Kursi DPRD Sulsel Partai NasDem Dapil I Milik Siapa?' mengatakan, peluang itu ada mengingat Partai Nasdem memiliki pengaruh di Makassar.
"Peluang itu ada, karena para Caleg Nasdem yang bertarung di Dapil I ini memiliki modal politik. Selain dukungan finansial juga didukung dinasti dan latarbelakang keluarganya. Apalagi Nasdem mulai gencar sosialisasi sejak awal. Meski demikian Caleg dari partai lain juga berpotensi," paparnya.
Selain itu, kehadiran Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di pulau Sulawesi dan berkantor di Makassar selama delapan
hari, belum lama ini, lanjutnya, juga menambah semangat para Caleg serta kader untuk giat merebut suara pemilih di Dapil masing-masing, termasuk Dapil I.
"Kita amati menjelang hari pemilihan memang para Caleg bekerja, strategi dijalankan untuk meraih dukungan. Kita berharap dengan sosialisasi mereka bisa memberikan pendidikan politik kepada masyarakat dan tidak membiasakan pemilih ikut berpolitik uang," tambahnya menegaskan.
"Kalau melihat potensi Nasdem di Dapil I Makassar, ada peluang mendudukkan Calegnya dua kursi. Sebab, dari jumlah sembilan Calegnya di Dapil itu rata-rata mereka petarung," sebut pengamat politik dari kampus Universitas Bosowa, Arief Wicaksono saat diskusi politik di warkop Dottoro Makassar, Minggu.
Dapil I tersebut meliputi daerah Kota Makassar A, yakni Kecamatan Mariso, Tallo, Mamajang, Makassar, Ujungpandang, Wajo, Bontoala Ujungtanah, Rappocini, Tamalate dan Sangkarrang.
Menurutnya, peluang untuk kursi pertama di Dapil tersebut kemungkinan besar dikunci mantan Calon Wakil Wali Kota Makassar Andi Rachmatika Dewi akrab disapa Cicu yang pernah menjadi legislator DPRD Sulsel dan kini Ketua DPD Partai Nasdem Makassar.
Sementara peluang kursi kedua di Dapil itu yakni anak Bupati Luwu, Arham Basmin Mattayang dengan pesaingnya Andre Prasetyo Tanta, anak dari pengusaha hotel di Sulsel Wilianto Tanta, kemudian Riska Muliati Lutfi anak mantan Ketua DPW Nasdem sekaligus anggota DPR RI.
"Bila dikalkulasi suara di Dapil I sekitar 100 ribuan. Kalau melihat kans dari ibu Cicu pasca Pilkada Wali Kota diperkirakan masih bisa meraih 25 ribuan atau mengunci satu kursi, dan peluang satu kursi tentu diperebutkan antara Arham, Andre, Riska dan lainnya dari Nasdem," ujar dia.
Pengamat Politik lainnya dari kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar, Firdaus Muhammad pada dialog politik sesi II mengangkat tema 'Kursi DPRD Sulsel Partai NasDem Dapil I Milik Siapa?' mengatakan, peluang itu ada mengingat Partai Nasdem memiliki pengaruh di Makassar.
"Peluang itu ada, karena para Caleg Nasdem yang bertarung di Dapil I ini memiliki modal politik. Selain dukungan finansial juga didukung dinasti dan latarbelakang keluarganya. Apalagi Nasdem mulai gencar sosialisasi sejak awal. Meski demikian Caleg dari partai lain juga berpotensi," paparnya.
Selain itu, kehadiran Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di pulau Sulawesi dan berkantor di Makassar selama delapan
hari, belum lama ini, lanjutnya, juga menambah semangat para Caleg serta kader untuk giat merebut suara pemilih di Dapil masing-masing, termasuk Dapil I.
"Kita amati menjelang hari pemilihan memang para Caleg bekerja, strategi dijalankan untuk meraih dukungan. Kita berharap dengan sosialisasi mereka bisa memberikan pendidikan politik kepada masyarakat dan tidak membiasakan pemilih ikut berpolitik uang," tambahnya menegaskan.