Beijing (ANTARA) - Tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 di berbagai daerah di China relatif tinggi, bahkan melampaui target Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
Informasi yang dihimpun Antara dari tiga kantor perwakilan RI di daratan Tiongkok yang memiliki Panitia Pemilu Luar Negeri (PPLN), Selasa, menunjukkan tren partisipasi politik yang tinggi.
Di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 001 Kedutaan Besar RI di Beijing tingkat partisipasinya, mencapai 93 persen.
Persentase itu diperoleh dari jumlah surat suara tersedia yang mencapai 453 lembar, baik Calon Presiden-Calon Wakil Presiden maupun DPR-RI Daerah Pemilihan II DKI Jakarta, berbanding dengan surat suara yang dicoblos sebanyak 423 lembar.
Surat suara yang tersedia di TPS 002 KBRI Beijing bahkan lebih banyak, yakni mencapai 514 lembar. Adapun surat yang digunakan oleh pemilih adalah sebanyak 478 sehingga tingkat partisipasi di TPS tersebut mencapai 92 persen.
Demikian halnya dengan di TPS Konsulat Jenderal RI di Guangzhou, yang tingkat partisipasinya mencapai 97 persen.
PPLN Guangzhou juga menggelar pemungutan suara melalui metode Kotak Suara Keliling (KSK) pada Sabtu (13/4) di empat kota, yakni Xiamen, Nanning, Haikou, dan Guilin.
"Tingkat partisipasi KSK di empat kota tersebut juga telah mencapai 67 persen," kata Ketua PPLN Guangzhou Galant Al Barok.
Di Shanghai, tingkat partisipasi pemilih juga tinggi. Warga negara Indonesia yang tinggal di kota terbesar di daratan Tiongkok itu memadati TPS di KJRI Shanghai pada Minggu (14/40), mulai pukul 08.00 hingga 20.00 waktu setempat.
Bahkan hingga menjelang istirahat makan siang saja, partisipasi pemilih di Shanghai mencapai 50 persen lebih. Gambaran itu belum termasuk kedatangan gelombang pemilih Daftar Pemilih Khusus (DPK), yaitu yang namanya tidak tercatat padap Daftar Pemilih Tetap (DPT) atau Daftar Pemilih Tambahan (DPTb).
Pada Pemilu 2014, tingkat partisipasi pemilih jauh di bawah 50 persen. Namun pada tahun ini, tingkat partisipasi melonjak tajam.
Tren peningkatan tersebut sebenarnya sudah terlihat beberapa hari menjelang pencoblosan di luar negeri. Banyak warga Indonesia yang bertanya kepada pihak PPLN mengenai persyaratan menjadi DPK.
WNI di China didominasi kalangan pelajar, yang banyak di antaranya tidak tercatat dalam DPT dan DPTb karena kebetulan awal semester pendidikan jatuh pada bulan Maret.
Berita Terkait
PLN Icon Plus dekatkan layanan internet untuk santri di Kota Makassar
Kamis, 28 Maret 2024 23:21 Wib
Menkopolhukam ingatkan semua pihak hargai proses politik yang ada usai Pemilu 2024
Kamis, 28 Maret 2024 6:04 Wib
Menteri PPPA membantah kasus perundungan di pesantren meningkat
Kamis, 28 Maret 2024 2:25 Wib
Telkomsel sediakan jaringan 4G di kapal Pelni mudik Lebaran
Rabu, 27 Maret 2024 22:16 Wib
Hakim vonis dua terdakwa korupsi bibit sapi di Jeneponto empat tahun penjara
Rabu, 27 Maret 2024 21:57 Wib
Kakanwil Kemenkumham Sulsel safari Ramadhan di Rutan Sengkang
Rabu, 27 Maret 2024 21:50 Wib
Bulog siapkan 20 ton beras dalam GPM di Kabupaten Bone
Rabu, 27 Maret 2024 20:43 Wib
Wapres minta Kemenag dan travel umrah mengedukasi aturan di Saudi
Rabu, 27 Maret 2024 19:24 Wib