Melbourne (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengatakan dunia "tidak di jalur" untuk membatasi kenaikan suhu udara global di kisaran 1,5 persen, TVNZ melaporkan pada Minggu, dalam kunjungannya ke Selandia Baru.
Guterres yang berbicara kepada media bersama Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Arden, memperingatkan bahaya-bahaya jika tidak mengatasi perubahan iklim.
"Perubahan iklim bergerak lebih cepat daripada apa yang kita kira ...empat tahun belakangan (temperatur) telah tercatat paling panas," kata Guterres yang dikutip TVNZ.
Negara-negara berjanji berdasarkan perjanjian iklim Paris tahun 2015 akan berusaha membatasi kenaikan pemanasan global bahkan hingga jadi 1,5 derajat Celsius.
Menurut media setempat, Guterres mengatakan dia juga ingin menunjukkan solidaritas selama Ramadhan bersama dengan mereka yang terpapar serangan-serangan mematikan di Christchurch pada 15 Maret.
"Untuk menghormati keberanian mereka, untuk ketangguhan mereka tetapi juga untuk kesatuan luar biasa dan menyampaikan pesan solidaritas yang diberikan rakyat dan pemerintah Selandia Baru," demikian TVNZ melaporkan.
Guterres tiba di Selandia Baru pada Minggu dan kemudian akan ke Tuvalu, Vanuatu dan Fiji sebagai bagian dari lawatan ke Pasifik yang berfokus pada perubahan iklim.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Dewan Keamanan PBB akan 'vote' soal keanggotaan penuh Palestina Kamis ini
Rabu, 17 April 2024 15:53 Wib
Utusan tetap Iran di PBB memberi peringatan keras kepada Israel terkait balasan
Selasa, 16 April 2024 13:46 Wib
Indonesia meminta Iran dan Israel untuk menahan diri
Senin, 15 April 2024 6:04 Wib
Sekjen PBB mengutuk keras penembakan di gedung konser Moskow
Sabtu, 23 Maret 2024 18:45 Wib
1.088 prajurit TNI tergabung pasukan PBB di Lebanon kembali ke tanah air
Kamis, 14 Maret 2024 12:25 Wib
Sekjen PBB minta penyelidikan transparan atas kematian tokoh oposisi Rusia Alexei Navalny
Sabtu, 17 Februari 2024 11:58 Wib
PBB 'sangat khawatir' atas nasib warga sipil Rafah di Gaza
Sabtu, 10 Februari 2024 11:14 Wib
China menentang tindakan yang melanggar Piagam PBB pascaserangan AS di Irak
Selasa, 6 Februari 2024 10:49 Wib