Beijing (ANTARA) - Hujan lebat di beberapa daerah di wilayah China selatan menewaskan 16 orang warga, sedangkan 12 orang lainnya hingga Selasa malam belum ditemukan.
Sembilan orang tewas di enam kota dan 32 kecamatan di Daerah Otonomi Guangxi tewas, sedangkan 360.000 warga lainnya terkena dampak hujan deras yang mengakibatkan banjir, demikian media resmi setempat.
Dinas Kegawatdaruratan provinsi yang berbatasan langsung dengan Vietnam itu mencatat sedikitnya 1.300 unit rumah hancur diterjang banjir bandang sehingga menyebabkan 17.000 jiwa penghuninya dievakuasi ke tempat aman.
Biro Meteorologi Daerah Otonomi Guangxi mengeluarkan tanda kewaspadaan berwarna kuning padaa Selasa pukul 10.30 waktu setempat (09.30 WIB) terkait kemungkinan hujan lebat hingga 24 jam ke depan.
Sementara itu, tujuh korban tewas lainnya terjadi di Provinsi Guangdong. Satu orang lagi dinyatakan hilang pada pukul 10.00 waktu setempat setelah hujan lebat di provinsi tetangga Guangxi itu menyebabkan kerusakan jalan dan rumah warga.
Tiga kecamatan di Kota Heyuan mengalami dampak terparah saat hujan lebat disertai petir mengguyur selama hampir sepekan.
Lebih dari 110.000 jiwa warga terkena dampak atas kerusakan 956 unit rumah dalam bencana tersebut.
Berita Terkait
Sidang gugatan media di PN Makassar hadirkan ahli Dewan Pers
Kamis, 25 April 2024 23:03 Wib
Golkar lebih mendorong Ridwan Kamil maju Pilkada 2024 di Jabar
Kamis, 25 April 2024 19:23 Wib
KAJ Sulsel aksi damai suarakan tolak menggugat jurnalis
Kamis, 25 April 2024 18:18 Wib
Polri gelar Operasi Puri Agung 2024 amankan WWF ke-10 di Bali
Kamis, 25 April 2024 16:14 Wib
Ditlantas dan Tim RTMC tingkatkan keselamatan berlalu lintas di Sulawesi Barat
Kamis, 25 April 2024 16:10 Wib
Mantan PM Malaysia Abdullah Ahmad Badawi jalani perawatan di IJN Kuala Lumpur
Kamis, 25 April 2024 14:59 Wib
Unhas memperoleh kontrak ekspor senilai Rp8,4 miliar di Expo Mesir
Kamis, 25 April 2024 14:02 Wib
Zohri mencatatkan waktu 10,39 detik pada uji coba pertama di Amerika Serikat
Kamis, 25 April 2024 13:52 Wib