Montreal (ANTARA) - Anggota-anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) hampir mencapai kesepakatan untuk memperpanjang pengurangan produksi, Menteri Energi Uni Emirat Arab Suhail bin Mohammed al-Mazroui, mengatakan pada Selasa (11/6/2019).
Berbicara di Forum Ekonomi Internasional Amerika, menteri energi Uni Emirat Arab mengatakan bahwa dengan persediaan minyak yang ada, pembatasan produksi harus tetap dilakukan atau diperpanjang "setidaknya sampai akhir tahun."
"Keputusan yang tepat akan menjadi diperpanjang lagi," kata al-Mazroui yang mencatat ia lebih suka melanjutkan pembatasan.
OPEC dan produsen sekutunya termasuk Rusia, tahun lalu sepakat untuk memangkas produksi mereka mulai 1 Januari guna menghindari kelebihan pasokan. Perjanjian tersebut adalah mengurangi pasokan sebesar 1,2 juta barel per hari (bph) selama enam bulan menggunakan produksi Oktober sebagai dasar.
Sekalipun, ketika OPEC dan sekutu mengurangi pasokan, produksi serpih AS terus meningkat dan beberapa analis memperkirakan pertumbuhan ekonomi yang lebih lemah akan mengurangi permintaan minyak. Produsen serpih AS bulan ini akan menambah 83.000 barel per hari, mencapai 8,49 juta barel per hari, Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan bulan lalu.
"Saya pikir permintaan minyak akan tetap solid pada tahun 2020," kata al-Mazroui kemudian dalam sebuah wawancara di sela-sela forum ekonomi.
OPEC saat ini dijadwalkan bertemu pada 25 Juni, diikuti pembicaraan dengan sekutu-sekutunya yang dipimpin oleh Rusia pada 26 Juni. Namun, Rusia menyarankan memindahkan pertemuan itu ke 3-4 Juli dan Riyadh mendukung permintaan itu, sumber-sumber dalam organisasi sebelumnya mengatakan kepada Reuters.
Menteri Perminyakan Iran Bijan Zanganeh, dalam sepucuk surat yang dilihat oleh Reuters, mengatakan dia tidak setuju dengan proposal OPEC untuk menjadwal ulang pertemuan kelompok berikutnya hingga awal Juli.
"Kami sedang bekerja saat ini," al-Mazroui mengatakan kepada wartawan di sela-sela forum, menekankan bahwa ia tidak memiliki preferensi untuk Juni atau Juli.
"Bagiku itu tidak masalah," katanya. “Kami berbicara tentang perpisahan dua minggu. Yang paling penting adalah apa yang kita ketahui hari ini dan apa yang kita ketahui hari ini memberi tahu kita bahwa kita perlu memperpanjang, dalam pandangan saya."
Dia menambahkan dia yakin ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China akan diselesaikan ke depan.
Berita Terkait
Pemkab-BPN Sidrap serahkan 126 SHM ke pelaku UMKM agar produksi meningkat
Selasa, 23 April 2024 19:25 Wib
DTPHP Sulbar memproduksi benih kacang tanah
Minggu, 7 April 2024 2:12 Wib
Bulog Sulselbar mulai serap jagung produksi petani
Jumat, 5 April 2024 21:05 Wib
Produksi keranjang parsel di Makassar
Selasa, 26 Maret 2024 15:15 Wib
Pj Gubernur Sulsel mendorong Barru produksi nanas hingga 1.000 ha
Jumat, 22 Maret 2024 19:59 Wib
Produksi cendol meningkat di bulan Ramadhan
Selasa, 12 Maret 2024 20:42 Wib
BKPM: Indonesia siap produksi massal baterai kendaraan listrik pada April 2024
Sabtu, 9 Maret 2024 11:22 Wib
BI optimalkan "cold chain" mendorong produksi perikanan tangkap Sulsel
Jumat, 1 Maret 2024 0:52 Wib