Palu (ANTARA) - Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah mencatat produksi sampah yang d dihasilkan masyarakat di kota itu yang diangkut dari tempat pembuangan sementara ke tempat pembuangan akhir sekitar 117 ton per hari.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kota Palu Firman di Palu, Minggu mengatakan satu armada mampu mengangkut satu ton sampah per ritasi, sehingga dalam sehari empat ritasi mampu mengangkut tiga hingga empat ton per hari untuk satu armada.
"Saat ini armada kebersihan yang bertugas mengangkut sampah sebanyak 39 unit melayani 46 Kelurahan di delapan kecamatan di Kota Palu, " ungkap Firman.
Menurut dia, sampah masih menjadi masalah serius di Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah, ditambah saat ini kota yang dijuluki kota tiga dimensi itu baru saja dilanda musibah bencana gempa bumi, tsunami dan likuefaksi.
Guna memaksimalkan penanganan kebersihan kota, maka pemerintah setempat sejak 2017 telah merubah pola penganganan persampahan menggunakan sistem ritasi yang didukung 39 unit armada sampah dengan jalur pengangkutan yang saling beririsan.
"Rata-rata dari pengangkutan, 30 persen adalah sampah plastik per satu ritasi dan sisanya merupakan sampah rumah tangga," katanya menambahkan.
Pemerintah sudah menempatkan sekitar 245 tempat pembungan sementara tersebuar di 46 kelurahan dan pascabencana rencananya akan di tambah 95 tempat pembuangan sementara serta 10 tong sampah ukuran 660 liter di tempatkan di jalan-jalan utama.
Jiak semua armada beroperasi, dalam sehari pemindahan sampah dari pempat pembuangan sementara menuju tempat pembuangan air terjadi sebanyak 152 kali, dalam sebulan pemindahan sampah bisa mencapai 4.560 kali pengangkutan.
Di rencanakan, tahun anggaran 2019, Pemkot Palu akan ketambahan satu armada pengangkut sampah yang dibiayai dari Dana Alokasi Khusus (DAK), mengingat usia ramada yang beroperasi saat ini sebagian besar sudah tua, termasuk penambahan buruh akan dipertimbangkan.
"Dari hasil evaluasi kami terhadap armada kebersihan, lebih banyak biaya pemeliharaan dibanding operasional karena kondisi fisiknya mulai melemah. Rata-rata tahun keluaran kendaraan ini dibawah 2010," ujar Firman.
Meski dengan keterbatasan pembiayaan, dia mengaku pihaknya tetap optimis demi menjalankan tugas menangani kebersihan kota.
Dia menyebut, buruh pengangkut sampah yang bekerja saat ini sekitar 195 orang dengan upah Rp15.000 per ritasi per satu orang sedangkan sopir Rp18.000 per ritasi dan mereka telah ikut sebagai peserta BPJS kesehatan.
"Ini upaya pemerintah memberikan perlindungan kesehatan bagi petugas kebersihan, " katanya.
Berita Terkait
Densus 88 Polri mengamankan satu terduga anggota Jamaah Islamiyah di Kota Palu
Jumat, 19 April 2024 6:38 Wib
Tiga pesawat batal mendarat di Bandara Palu akibat cuaca buruk
Rabu, 24 Januari 2024 11:18 Wib
Densus 88 konfirmasi menangkap tersangka terduga teroris di Palu dan Semarang
Kamis, 16 November 2023 12:51 Wib
Kejati Sulsel tangkap buron tersangka dugaan korupsi dana Kelurahan Pangkep
Kamis, 19 Oktober 2023 20:10 Wib
PLN UIP Sulawesi lakukan hydrotest pada PLTU Palu-3
Rabu, 4 Oktober 2023 6:56 Wib
BMKG : Gempa Donggala bermagnitudo 6,3 tidak berpotensi tsunami
Minggu, 10 September 2023 6:15 Wib
Presiden Jokowi agendakan kunjungan ke Palu buka Kongres Nasional KMHDI 2023
Rabu, 30 Agustus 2023 9:24 Wib
PASI Sulsel seleksi atlet menghadapi kejurnas marathon di Palu
Rabu, 3 Mei 2023 22:14 Wib