London (ANTARA) - Perdana Menteri Inggris Theresa May menganggap bahwa bahasa yang digunakan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam serentetan cuitan pada Minggu untuk sekelompok anggota kongres perempuan yang mayoritas kelahiran Amerika dan berasal dari Partai Demokrat "benar-benar tidak dapat diterima," kata juru bicara May pada Senin.
Trump pada Minggu mengatakan kepada kelompok tersebut agar "pulang dan membantu memperbaiki tempat-tempat yang benar-benar rusak dan sarat kejahatan dari mana mereka berasal," sebuah komentar yang dikecam oleh Demokrat sebagai rasis.
"Pandangan perdana menteri bahwa bahasa yang digunakan untuk mengacu pada perempuan-perempuan ini sama sekali tidak dapat diterima," kata juru bicara May.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Pj Sekprov Sulsel ajak organisasi perempuan bersinergi bangun Sulsel
Senin, 1 April 2024 2:14 Wib
Shelter Pattingalloang menjadi percontohan penanganan kasus kekerasan
Sabtu, 30 Maret 2024 17:46 Wib
Pemkab Gowa melibatkan anak dan perempuan dalam rencanakan pembangunan
Kamis, 21 Maret 2024 2:33 Wib
Kaukus Perempuan DPRD Sulsel mengajukan ranperda kesehatan ibu anak
Rabu, 20 Maret 2024 3:39 Wib
KAPSS mendorong Polres Gowa tangani kasus pemerkosaan secara profesional
Selasa, 5 Maret 2024 17:26 Wib
Disnaker Sulbar memaksimalkan perlindungan bagi pekerja perempuan
Jumat, 1 Maret 2024 16:23 Wib
Keluarga korban pemerkosaan menuntut pelaku segera jadi tersangka
Rabu, 21 Februari 2024 22:43 Wib
KPU: Pemilih perempuan lebih banyak dibanding laki-laki di Sulsel
Kamis, 8 Februari 2024 1:00 Wib