Chicago (ANTARA) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik moderat pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), tertahan oleh penguatan dolar AS meski ditopang oleh ketidakpastian ekonomi global.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus naik 1,30 dolar AS atau 0,09 persen, menjadi ditutup pada 1.413,50 dolar per ounce.
Sebelum penyelesaian perdagangan emas, indeks Dow Jones Industrial Average, S&P 500, dan Kompisit Nasdaq semua tergelincir ke wilayah negatif setelah kenaikan tajam pada minggu sebelumnya ketika pasar saham didorong oleh harapan potensi penurunan suku bunga dari Federal Reserve AS.
Ketika ekuitas jatuh, emas biasanya biasanya naik karena beberapa investor dapat memindahkan sebagian dana mereka dari pasar saham ke aset-aset safe haven, seperti emas. Namun, penguatan dolar AS menghambat kenaikan harga emas.
Indeks dolar AS, ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, naik 0,12 persen menjadi 96,92 tak lama sebelum penyelesaian perdagangan emas berjangka.
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September naik 12,9 sen atau 0,85 persen menjadi ditutup pada 15,365 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik 10,60 dolar AS atau 1,27 persen, menjadi menetap di 845,20 dolar AS per ounce.
Berita Terkait
Ombudsman menemukan potensi malaadministrasi layanan publik Bappebti
Jumat, 26 Januari 2024 15:18 Wib
Finex gandeng BBJ melakukan literasi Forex dan komoditi di Makassar
Senin, 22 Januari 2024 15:35 Wib
Kemendag meluncurkan bursa kripto pertama di Indonesia
Jumat, 28 Juli 2023 15:20 Wib
Ombudsman memberi tiga tindakan korektif kepada Bappepti
Rabu, 17 Mei 2023 17:52 Wib
Harga minyak mentah naik karena dipicu kemungkinan pengurangan produksi Rusia
Sabtu, 24 Desember 2022 11:58 Wib
Harga minyak naik didorong permintaan kuat dan meredanya kekhawatiran resesi
Jumat, 28 Oktober 2022 9:54 Wib
Harga minyak dunia naik karena OPEC+ setujui pengurangan produksi besar-besaran
Kamis, 6 Oktober 2022 9:20 Wib
Harga minyak dunia anjlok terseret kekhawatiran resesi dan penguatan dolar
Sabtu, 24 September 2022 7:32 Wib