Makassar (ANTARA) - Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Makassar, Ambo Masse, meminta sekaligus mengingatkan masyarakat yang ingin membeli rumah agar bersikap lebih teliti dan kritis sehingga tidak menjadi korban penipuan pengembang nakal.
Masse, di Makassar, Sabtu, mengatakan, keperluan publik akan properti di sana begitu tinggi sehingga rawan praktek penipuan berkedok investasi.
"Masyarakat yang ingin berinvestasi harus lebih teliti memilih pengembang," ujarnya.
Ia katakan, cukup rutin dikunjungi masyarakat yang ingin berinvestasi atau membeli rumah. Masyarakat itu umumnya datang untuk berdiskusi bagaimana memilih pengembang yang memang betul-betul profesioinal atau bukan pengembang nakal yang justru memunculkan masalah.
Juga baca: 11.789 pengembang terdaftar di sistem registrasi Kementerian PUPR
Juga baca: Pengembang properti optimistis daya beli masyarakat kian meningkat
Juga baca: Konsultan: pengembang tidak lagi agresif bangun hotel
"Jadi kami menerima puluhan orang yang ingin berkonsultasi. Kami edukasi untuk melihat apakah pengembang yang menawarkan rumah itu memang merupakan pemilik resmi atau hanya mengaku-ngaku sebagai pemilik," ujarnya.
Sementara untuk aduan, kata dia, pihaknya juga siap memfasilitasi. YLKI Makassar meminta agar masyarakat bisa turun langsung ke lapangan untuk melihat kelengkapan surat-suratnya, baik sertifikat ataupun kondisi tanah yang ditempati tidak bermasalah.
Selain itu, jika sudah memutuskan menjadi konsumen, juga tetap diupayakan rutin mengontrol. Sebab selama ini yang banyak terjadi masalah dengan pihak pengembang yakni soal ukuran atau luas rumah yang tidak sesuai dengan yang diiklankan.
Begitupun dengan material bangunan baik kusen ataupun pintu, besi juga sering diakali untuk menekan biaya pembangunan dengan memilih yang termurah seperti kayu jati putih dan besi berukuran kecil untuk pondasi dan sebagainya.
"Jadi aduan itu memang biasanya mengenai kondisi rumah yang tidak sesuai dengan yang diiklankan. Makanya pilih pengembang yang memang punya reputasi," sebutnya.
Berita Terkait
Taspen ungkap alasan bangun kawasan superblok diklaim tertinggi di Indonesia
Selasa, 31 Januari 2023 13:47 Wib
Indonesia berpotensi menjadi pengembang panas bumi terbesar di dunia
Kamis, 15 September 2022 21:54 Wib
Menkominfo mengingatkan pengembang media sosial segera daftar sebagai PSE
Senin, 18 Juli 2022 13:46 Wib
Pengembang perrumahan kembali bangkit di tahun 2022
Sabtu, 15 Januari 2022 17:58 Wib
Pengembang properti perumahan di Makassar mengeluhkan dampak COVID-19
Kamis, 21 Oktober 2021 16:25 Wib
Menteri PUPR ingatkan para pengembang bangun rumah berkualitas bagi MBR
Kamis, 14 Oktober 2021 11:08 Wib
Menteri PUPR ajak perbankan dan pengembang jaga kualitas rumah subsidi
Jumat, 20 Agustus 2021 16:35 Wib
Gubernur DKI Jakarta: Media bisa bantu ungkap fitnah gratifikasi rumah mewah
Selasa, 25 Mei 2021 13:39 Wib