Makassar (ANTARA) - Jamaah Calon Haji (JCH) dari berbagai daerah di Kawasan Timur Indonesia (KTI) yang masuk pemondokan asrama haji Sudiang Makassar lebih meminati kartu perdana milik operator Zain, Arab Saudi sebelum bertolak ke tanah suci.
"Kami baru hadir di asrama haji Sudiang dan tiap hari banyak calon haji yang membeli untuk dipakai di Arab Saudi," ujar penjaga konter kartu Zain, Taufik Sirajuddin di Makassar, Jumat (26/7).
Ia mengatakan kartu perdana yang dijualnya ini dikirim langsung dari Arab Saudi kepada pihak kedua di Indonesia kemudian disebarluaskan di beberapa daerah lagi melalui pihak ketiga.
Dia menyatakan dirinya hanya mendapat jatah 8.000 keping kartu untuk dijajakan di wilayah Makassar dan 2.000 diantaranya dijual kepada para jamaah calon haji.
"Kalau banyaknya itu ada 8.000 keping. 2.000 untuk di asrama haji dan sisanya akan kami jual kepada para jamaah umrah nanti," katanya.
Taufik menerangkan banyak keunggulan dari kartu yang dijualnya karena jauh lebih hemat dan murah jika menggunakan kartu Zain dibandingkan kartu selular asal Indonesia.
"Yang pasti keunggulannya itu lebih murah dan banyak bonus-bonusnya. Biasanya kartu lokal dibawa ke luar negeri akan ada biaya tambahan dikenakan karena sudah roaming internasional," terangnya.
Taufik menyebutkan penjualan terbanyak dalam sehari lebih dari 30 keping dan paling sedikit hanya 10 keping.
Ia mengaku jika dirinya tidak menarget tinggi karena memang kartu tersebut tidak disosialisasikan kepada calon jamaah haji dari Indonesia.
Irfan Rosadi salah satu Calhaj asal Maluku yang ikut membeli kartu perdana itu mengatakan kartu perdana Zain, Arab Saudi akan digunakan untuk berkomunikasi jika sudah berada di Arab Saudi.
"Saya beli satu kartu harganya Rp150 ribu, cukup murah karena masa berlaku empat bulan, ada kuotanya 5 gigabyte. Ada juga bonus menelepon selama 50 menit," ucapnya.
Berita Terkait
Indonesia buka peluang investor Hong Kong di IKN Nusantara
Minggu, 26 Juni 2022 18:53 Wib
Satgas COVID-19: Masyarakat Sulsel antusias sikapi layanan vaksinasi keliling
Jumat, 20 Agustus 2021 19:32 Wib
Pelaku usaha minati implementasi perjanjian bilateral IA-CEPA
Rabu, 24 Juni 2020 13:42 Wib
Petani masih minati cengkih di Parigi Moutong Sulteng
Senin, 30 Desember 2019 13:11 Wib
Efektif tangani karhutla Gubernur Riau minati inovasi polda
Jumat, 18 Oktober 2019 21:37 Wib
Permintaan kelor produksi BUMDes ke Jepang capai 40 ton per minggu
Senin, 15 Juli 2019 10:01 Wib
Industri Eropa minati produk nanobiosilika berbahan sekam padi
Jumat, 28 Juni 2019 22:47 Wib
Pengamat burung minati Hutan Taman Nasional Lore Lindu
Senin, 17 Juni 2019 15:28 Wib