Mamuju (ANTARA) - Polda Provinsi Sulawesi Barat mengajak masyarakat untuk menghargai perbedaan dan tidak terpancing dan terpengaruh dengan berita-berita negatif dari pihak yang tidak bertanggung jawab yang ingin merusak persatuan, kedamaian, dan kebersamaan sebagai bangsa yang bermartabat.
"Beragam itu sudah ada sejak dulu, jauh sebelum Indonesia menjadi sebuah negara," kata Kabid Humas Polda Sulbar AKBP Hj Mashura di Mamuju, Selasa.
Ia mengatakan, jauh sebelum agama-agama masuk ke tanah Jawa, Sumatera, Kalimantan hingga Papua nenek moyang telah mengajarkan tentang bagaimana bersikap saling menghargai dan menghormati.
"Sejak dulu, kita sudah bisa saling menghargai dalam keberagaman, baik itu dalam kehidupan keluarga, ataupun dalam kehidupan bermasyarakat," katanya.
Indonesia merupakan negara beragama, bukan negara agama, kemudian berkembang menjadi negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.
"Tapi Indonesia bukanlah negara muslim, karena Indonesia juga mengakui agama-agama yang lain seperti Katolik, Protestan, Hindu, Budha dan Konghucu," katanya.
Oleh karena itu, Polda Sulbar mengajak masyarakat agar ikut menyuarakan peduli Papua, tiada yang dibeda-bedakan semuanya sama.
Berita Terkait
Polda Sulbar berupaya tingkatkan literasi melalui perpustakaan terapung
Selasa, 19 Maret 2024 17:11 Wib
Pemprov Sulbar perluas kawasan konservasi perairan di Sulawesi Barat
Selasa, 19 Maret 2024 14:44 Wib
Pemprov Sulbar menggalakkan dua program pengendalian inflasi
Senin, 18 Maret 2024 18:43 Wib
Dinas PUPR Sulbar: Ranperda jasa konstruksi untuk bangun pengusaha
Minggu, 17 Maret 2024 1:59 Wib
Pembalap Polewali Mandar Sulbar raih podium ARRC UB150 di Thailand
Sabtu, 16 Maret 2024 18:50 Wib
Sulbar merumuskan model pengorganisasian tim pengelola SPBE setiap OPD
Sabtu, 16 Maret 2024 13:19 Wib
BPBD usulkan 19.000 warga Sulbar dapat bantuan gempa
Sabtu, 16 Maret 2024 1:49 Wib
Kodim 1418/Mamuju menanam lima komoditas pertanian di Desa Bambu
Sabtu, 16 Maret 2024 1:48 Wib