Desa Lera Lutim lestarikan budaya Jawa di tanah Sulawesi
Makassar (ANTARA) - Warga Desa Lera di Kecamatan Wotu, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, yang mayoritas berasal dari Jawa, tetap melestarikan berbagai budaya dari daerah asal mereka di tanah Sulawesi.
Warga desa itu setiap tahun rutin menggelar pertunjukan wayang kulit dan pada Selasa malam (20/8) meresmikan paguyuban seni tradisional yang disebut Eko Budoyo.
"Saya bangga masyarakat Desa Lera yang kebanyakan etnis Jawa masih menjaga tradisi kesenian leluhur. Saya pernah enam tahun di Jawa. Kesenian seperti ini sangat sering saya saksikan waktu jaman kuliah dulu," kata Bupati Luwu Timur, HM Thorig Husler.
Warga desa, menurut dia, membutuhkan sanggar-sanggar seni untuk mewadahi kegiatan-kegiatan pelestarian kesenian dan budaya dari daerah asal mereka.
"Sebaiknya ada sanggar seni di desa ini, supaya ada tempat anak-anak kita menimba ilmu kesenian," katanya.
Bupati juga mengatakan bahwa kalau perlu pemerintah daerah akan membantu mendatangkan seniman dari Jawa untuk mengajarkan seni kepada generasi muda di Desa Lera.
"Supaya lebih semangat latihannya," ia menambahkan.
Warga desa itu setiap tahun rutin menggelar pertunjukan wayang kulit dan pada Selasa malam (20/8) meresmikan paguyuban seni tradisional yang disebut Eko Budoyo.
"Saya bangga masyarakat Desa Lera yang kebanyakan etnis Jawa masih menjaga tradisi kesenian leluhur. Saya pernah enam tahun di Jawa. Kesenian seperti ini sangat sering saya saksikan waktu jaman kuliah dulu," kata Bupati Luwu Timur, HM Thorig Husler.
Warga desa, menurut dia, membutuhkan sanggar-sanggar seni untuk mewadahi kegiatan-kegiatan pelestarian kesenian dan budaya dari daerah asal mereka.
"Sebaiknya ada sanggar seni di desa ini, supaya ada tempat anak-anak kita menimba ilmu kesenian," katanya.
Bupati juga mengatakan bahwa kalau perlu pemerintah daerah akan membantu mendatangkan seniman dari Jawa untuk mengajarkan seni kepada generasi muda di Desa Lera.
"Supaya lebih semangat latihannya," ia menambahkan.