Makassar (ANTARA News) - Peringatan hari hening sedunia (world silent day) Minggu (21/3) ternyata tidak mempengaruhi aktivitas warga kota, utamanya kalangan aktivis lingkungan di Makassar.
Tokoh masyarakat Kecamatan Panakukang, Makassar, Syarifuddin Daeng Punna menyayangkan peringatan yang seharusnya menjadi moment terbaik bagi aktivis lingkungan untuk mengkampanyekan penyelamatan bumi ini ternyata tidak mendapat tanggapan dari mereka.
"Media tanah air sudah mengumumkan hal ini, tetapi tidak ada tanggapan dari sini," ucap Syarifuddin saat dihubungi di Makassar, Minggu.
Menurut dia, seharusnya para aktivis itu bisa lebih peka dengan kondisi ini, bagaimana masyarakat paham efek pemanasan global kalau tidak dimulai dari mereka.
Berbeda dengan Isma, salah satu pegawai negeri sipil di lingkup Pemkot Makassar yang juga menyayangkan sikap lembaga maupun organisasi yang bergerak di lingkungan hidup dinilai kurang memperhatikan moment peringatan dunia ini.
"Aktivis lingkungan itu harus konsisten dengan komitmen mereka. Jangan hanya bisa bekerja dengan proposal, ada uang baru bekerja," ujarnya.
Dia mengaku, banyak mengenal orang-orang yang bergerak di lembaga maupun organisasi yang bergerak dilingkungan hidup yang diakui hampir setiap saat memasukkan proposal kegiatan ke Pemkot Makassar.
"Kami kecewa dengan mereka yang hanya tahu minta dana pemerintah, sementara kegiatan seperti ini tidak ada yang mau terlibat. Jangan-jangan hanya anggaran yang bisa menggerakkan mereka," ucapnya.
Dia berharap, aktivis lingkungan di daerah ini bisa lebih konsisten mengkampanyekan upaya-upaya penyelamatan bumi dari iklim pemanasan global, sebab kegiatan-kegiatan mereka bisa memberikan pemahaman ke masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan sekitar.
Beberapa pengurus kelembagaan lingkungan hidup yang dihubungi terpisah di Makassar, banyak yang belum mengetahui makna dari peringatan "world silent day".
"Setahu saya, peringatan seperti itu hanya dilakukan pada saat hari bumi. Kalau sekarang mungkin hanya di luar negeri," kata Imran, salah satu pengurus organisasi lingkungan hidup terbesar di Makassar.
Menurutnya, peringatan "silent day" hanya diperingati saat perayaan hari nyepi di Bali, itu pun dinilai tidak ada kaitannya dengan upaya penyelamatan bumi. (T.KR-HK/F003)