Pemkot Parepare gelar konvergensi sebagai upaya pencegahan stunting
Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kota Parepare melalui Dinas Kesehatan menggelar kegiatan konvergensi sebagai upaya melakukan pencegahan stunting sejak dini kepada masyarakat di Balai Ainun Habibie Kota Parepare, Sulawesi Selatan, Selasa.
Wakil Wali Kota Parepare H Pangerang Rahim dalam pemaparannya mengatakan,pelaksanaan kegiatan ini merupakan upaya yang sangat penting dan strategis dalam meningkatkan penyiapan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), tentunya dimulai dari tahap anak.
"Forum ini harus menjadi wadah untuk mempersatukan program-program dari berbagai stakeholder dalam mencegah terjadinya stunting di Kota Parepare. Penurunan Angka Stunting harus menjadi perhatian kita bersama," katanya.
Selain itu ia menambahkan, pemerintah, masyarakat, Perguruan Tinggi, PKK, Bidan, Ahli Gizi, lembaga-lembaga sosial, dan stakeholder lainnya harus saling bahu membahu bersinergi dalam mengatasi hal ini.
Sementara Guru Besar Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universtas Hasanuddin Prof Razak Thaha pada kesempatan itu memaparkan stunting dengan gambar ilustrasi anak dengan tinggi badan yang berbeda namun usia yang sama.
Tidak hanya itu, Ahli gizi Unhas tersebut juga menjelaskan faktor yang menyebabkan stunting bukan hanya dari keluarga tapi yang paling utama adalah gizi.
"Stunting bukan karena faktor keturunan tetapi pengaruh dari asupan gizi dan kesehatan," ucapnya.
Ia menjelaskan alat penyebab stunting yaitu menghambat 1000 hari pertama kehidupan dimulai dan kehamilan atau 270 hari sampai anak umur 2 tahun atau 730 hari.
"Stunting berefek terhadap otak, penyakit menular dan postur tubuh, makanya harus dicegah secara bersama-sama dengan memberikan asupan gizi. Pemerintah dan pihak terkait lainnya harus berperan," paparnya.
Kegiatan tersebut dihadiri Ketua Tim Penggerak PKK, Pelaksana tugas (Plt) Dinas Kesehatan sekaligus Sekretaris Daerah Pemkot Pare-pare Iwan Asaad, serta Wakil Walikota Parepare H Pangerang Rahim dan Guru Besar Departemen Ilmu Gizi FKM Universtas Hasanuddin Prof Dr dr Razak Thaha serta sejumlah ibu-ibu.
Wakil Wali Kota Parepare H Pangerang Rahim dalam pemaparannya mengatakan,pelaksanaan kegiatan ini merupakan upaya yang sangat penting dan strategis dalam meningkatkan penyiapan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), tentunya dimulai dari tahap anak.
"Forum ini harus menjadi wadah untuk mempersatukan program-program dari berbagai stakeholder dalam mencegah terjadinya stunting di Kota Parepare. Penurunan Angka Stunting harus menjadi perhatian kita bersama," katanya.
Selain itu ia menambahkan, pemerintah, masyarakat, Perguruan Tinggi, PKK, Bidan, Ahli Gizi, lembaga-lembaga sosial, dan stakeholder lainnya harus saling bahu membahu bersinergi dalam mengatasi hal ini.
Sementara Guru Besar Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universtas Hasanuddin Prof Razak Thaha pada kesempatan itu memaparkan stunting dengan gambar ilustrasi anak dengan tinggi badan yang berbeda namun usia yang sama.
Tidak hanya itu, Ahli gizi Unhas tersebut juga menjelaskan faktor yang menyebabkan stunting bukan hanya dari keluarga tapi yang paling utama adalah gizi.
"Stunting bukan karena faktor keturunan tetapi pengaruh dari asupan gizi dan kesehatan," ucapnya.
Ia menjelaskan alat penyebab stunting yaitu menghambat 1000 hari pertama kehidupan dimulai dan kehamilan atau 270 hari sampai anak umur 2 tahun atau 730 hari.
"Stunting berefek terhadap otak, penyakit menular dan postur tubuh, makanya harus dicegah secara bersama-sama dengan memberikan asupan gizi. Pemerintah dan pihak terkait lainnya harus berperan," paparnya.
Kegiatan tersebut dihadiri Ketua Tim Penggerak PKK, Pelaksana tugas (Plt) Dinas Kesehatan sekaligus Sekretaris Daerah Pemkot Pare-pare Iwan Asaad, serta Wakil Walikota Parepare H Pangerang Rahim dan Guru Besar Departemen Ilmu Gizi FKM Universtas Hasanuddin Prof Dr dr Razak Thaha serta sejumlah ibu-ibu.