Pemkot Parepare harap OJK sumber informasi pengaduan
Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) melalui Wakil Wali Kota Pare-pare, Pangeran Rahim mengharapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dapat menjadi sumber informasi dan pengaduan bagi masyarakat terkait jasa keuangan.
"Dengan adanya OJK masyarakat bisa memahami bagaimana jasa keuangan. Selain itu edukasi investasi adalah merupakan sebuah langkah strategis dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan wawasan masyarakat dalam hal literasi keuangan," ujar dia di Pare-pare, Rabu.
Pangerang Rahim menambahkan OJK hadir untuk membuat masyarakat semakin melek dan cerdas akan pengetahuan keuangan, apalagi saat ini perkembangan bisnis keuangan semakin bertumbuh positif
Tidak hanya itu, masyarakat semakin familiar dengan tugas dan fungsi OJK dalam memberikan edukasi serta diberi informasi sehingga banyak masyarakat tidak hanya mengalokasikan uangnya untuk menabung di bank tetapi berinvestasi di pasar modal.
Sebelumnya, OJK Regional 6 Sulawesi, Maluku dan Papua menggelar kegiatan edukasi keuangan cerdas berinvestasi di pasar modal sebagai solusi dalam mencegah investasi bodong dan edukasi dalam pengelolaan keuangan melalui pasar modal.
Edukasi yang digelar bersama Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah Kota Parepare dihadiri Sekretaris Daerah Kota Pare-pare, Iwan Asaad, Kepala Perbankan, Kepala SKPD, camat dan lurah di ruang pola kantor Wali Kota Pare-pare.
Kepala OJK Wilayah Makassar, Zulmi menyampaikan edukasi ini digelar untuk memberikan edukasi kepada seluruh lapisan masyarakat terkait lembaga formal yang menangani masalah keuangan dan bila ada masalah terkait lembaga bisa menyampaikan keluhan ke OJK.
"Insya Allah, OJK akan membantu dan memfasilitasi persoalan yang dihadapi," katanya.
Berinvestasi di pasar modal yang dulunya harus diinvestasikan dengan uang banyak dan mesti ke Jakarta, tetapi saat ini, tambah Zulmi pemerintah mulai mendorong bagaimana masyarakat bisa berinvestasi di pasar modal.
"Ada yang berbentuk saham dan Reksadana, ada yang konvensional serta dalam bentuk syariah. Kemudian transaksi bisa dilakukan sendiri, bahkan sambil di kamar mandi pun bisa dilakukan dengan menggunakan ponsel,” jelasnya.
Zulmi mengemukakan, OJK mengajak seluruh masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal, alasannya sekarang ini banyak sekali ditemukan tawaran investasi yang bodong berakhir pada penipuan.
"Para pejabat tinggi pun banyak yang menjadi korban, apalagi orang yang sudah mau pensiun. Dan ketidakpahaman ini dimanfaatkan oleh orang orang yang tidak bertanggung jawab," sebutnya.
"Dengan adanya OJK masyarakat bisa memahami bagaimana jasa keuangan. Selain itu edukasi investasi adalah merupakan sebuah langkah strategis dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan wawasan masyarakat dalam hal literasi keuangan," ujar dia di Pare-pare, Rabu.
Pangerang Rahim menambahkan OJK hadir untuk membuat masyarakat semakin melek dan cerdas akan pengetahuan keuangan, apalagi saat ini perkembangan bisnis keuangan semakin bertumbuh positif
Tidak hanya itu, masyarakat semakin familiar dengan tugas dan fungsi OJK dalam memberikan edukasi serta diberi informasi sehingga banyak masyarakat tidak hanya mengalokasikan uangnya untuk menabung di bank tetapi berinvestasi di pasar modal.
Sebelumnya, OJK Regional 6 Sulawesi, Maluku dan Papua menggelar kegiatan edukasi keuangan cerdas berinvestasi di pasar modal sebagai solusi dalam mencegah investasi bodong dan edukasi dalam pengelolaan keuangan melalui pasar modal.
Edukasi yang digelar bersama Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah Kota Parepare dihadiri Sekretaris Daerah Kota Pare-pare, Iwan Asaad, Kepala Perbankan, Kepala SKPD, camat dan lurah di ruang pola kantor Wali Kota Pare-pare.
Kepala OJK Wilayah Makassar, Zulmi menyampaikan edukasi ini digelar untuk memberikan edukasi kepada seluruh lapisan masyarakat terkait lembaga formal yang menangani masalah keuangan dan bila ada masalah terkait lembaga bisa menyampaikan keluhan ke OJK.
"Insya Allah, OJK akan membantu dan memfasilitasi persoalan yang dihadapi," katanya.
Berinvestasi di pasar modal yang dulunya harus diinvestasikan dengan uang banyak dan mesti ke Jakarta, tetapi saat ini, tambah Zulmi pemerintah mulai mendorong bagaimana masyarakat bisa berinvestasi di pasar modal.
"Ada yang berbentuk saham dan Reksadana, ada yang konvensional serta dalam bentuk syariah. Kemudian transaksi bisa dilakukan sendiri, bahkan sambil di kamar mandi pun bisa dilakukan dengan menggunakan ponsel,” jelasnya.
Zulmi mengemukakan, OJK mengajak seluruh masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal, alasannya sekarang ini banyak sekali ditemukan tawaran investasi yang bodong berakhir pada penipuan.
"Para pejabat tinggi pun banyak yang menjadi korban, apalagi orang yang sudah mau pensiun. Dan ketidakpahaman ini dimanfaatkan oleh orang orang yang tidak bertanggung jawab," sebutnya.