Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menyebutkan pemerintah terus menambah bantuan untuk pengungsi korban gempa bumi di Ambon, Maluku.
"Hasil koordinasi dari para menteri dan kepala lembaga maka sudah dapat dikirimkan bantuan dari pusat, dari BNPB berupa dana segar Rp1 miliar lebih," katanya, di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat.
Kebutuhan pengungsi juga terus ditambah, kata dia, seperti tambahan tenda, selimut, pakaian, generator set (genset), dan tenda untuk ke rumah sakit.
Dari Kementerian Sosial, kata dia, sudah mengirimkan bantuan logistik untuk para pengungsi, antara lain beras dan kebutuhan pangan lainnya.
"(Kemensos) Juga sudah menyampaikan bantuan untuk yang meninggal 30 orang, dikali Rp15 juta," katanya.
Dari laporan yang diterimanya, kata dia, masih ada warga yang tinggal di hutan dan gunung karena takut terhadap gempa susulan yang lebih dahsyat dan tsunami.
Padahal, Wiranto menjelaskan laporan lembaga resmi terkait antisipasi gempa bumi dan tsunami menyebutkan tidak ada informasi mengenai terjadinya hal itu.
"Kewajiban kita, pemerintah daerah untuk memberikan sosialisasi penjelasan kepada masyarakat untuk bisa kembali ke rumah masing-masing," katanya.
Sebab, kata Wiranto, jika mereka tinggal di tempat pengingsian tempat yang jauh dari pemukiman maka bisa mengalami dampak kesehatan, rentan terkena penyakit menular, hingga persoalan sanitasi.
Sementara itu, tokoh masyarakat Ambon, tokoh Maluku Letjen TNI (Purn) Suaidi Marasabessy mengakui dampak gempa di Ambon tersebar di berbagai wilayah.
"Memang kondisi gempa di Maluku cukup tersebar. Bila kita bandingkan dengan gempa Palu misalnya, terjadi hanya di beberapa titik," katanya.
Akan tetapi, kata dia, gempa di Ambon berdampak terhadap berbagai wilayah, seperti Pulau Ambon, Pulau Haruku, Pulau Saparua, kemudian Pulau Seram bagian barat dan selatan.
"Apalagi, disertai gempa-gempa susulan yang dikhawatirkan menimbulkan bencana tsunami. Inilah yg menyebabkan sebaran pengungsi, meliputi wilayah begitu luas, dan membutuhkan penanganan segera," kata Suaidi.
Berita Terkait
Gempa magnitudo 5,4 yang mengguncang Maluku dipicu pergeseran lempeng
Selasa, 27 Februari 2024 6:31 Wib
JK nyatakan posisi netral di Pemilu 2024
Senin, 6 November 2023 20:35 Wib
Pemprov: Rakernas PGIW-SAG wadah kolaborasi menuju Indonesia maju
Jumat, 11 Agustus 2023 5:54 Wib
Dua penerbangan ke Bandara Pattimura Ambon dialihkan akibat cuaca buruk
Minggu, 9 Juli 2023 8:48 Wib
Plt Menkominfo: Jaringan di menara proyek BTS mulai tersambung
Kamis, 15 Juni 2023 7:44 Wib
Banjir dan longsor melanda tiga kecamatan di Kota Ambon
Rabu, 31 Mei 2023 14:39 Wib
Jaksa KPK mengajukan kasasi putusan banding mantan Wali Kota Ambon
Kamis, 13 April 2023 19:37 Wib
Pelindo dan Pelni berikan layanan mudik gratis Makassar-Ambon
Rabu, 12 April 2023 1:06 Wib