Bupati Lutim harap Kader posyandu jadi garda terdepan cegah stunting
Malili (ANTARA) - Bupati Luwu Timur HM Thoriq Husler mengharapkan agar kader posyandu menjadi garda terdepan di bidang kesehatan, terutama meningkatkan kualitasnya dalam mencegah angka stunting di kabupaten tersebut.
"Kader posyandu memiliki peran strategis dalam menggerakan dan menjalankan program dan kegiatan di desa yang membutuhkan perhatian, kerja keras serta ke seriusan dalam rangka mencegah dan menanggulangi stunting," kata bupati pada jambore kader posyandu dengan tema "Cegah Stunting itu Penting, Kader Tangguh No Stunting" di Bukit Wisata Agro, Desa Tabarano, Kecamatan Wasuponda, Lutim, Jumat (11/10).
Menurut Husler, stunting merupakan kondisi gagal tumbuh kembang pada anak yang disebabkan beberapa faktor. Diantaranya, kurangnya asupan gizi saat ibu hamil dan minus asupan gizi ketika bayi dalam kandungan atau seribu hari pertama kehidupan.
"Para kader harus komitmen untuk bersama-sama meningkatkan gizi masyarakat dalam upaya mencegah stunting," harapnya.
Mengutip data WHO, Bupati mengungkapkan di dunia diperkirakan ada 178 juta anak dibawah 5 tahun pertumbuhannya terhambat karena stunting, Indonesia merupakan negara urutan kelima dalam jumlah anak dengan kondisi stunting.
"Optimalisasi peran kader posyandu mencegah balita stunting terus dipacu, demi terwujudnya generasi yang sehat dan cerdas," tutur Husler.
Ketua panitia penyelenggara Basondeng Abbas mengatakan Jambore Kader Posyandu tersebut diselenggarakan untuk meningkatkan semangat kerja, sekaligus memberikan motivasi serta meningkatkan keterampilan para kader posyandu agar terbentuk kader kader unggul penuh inovasi untuk menyelenggarakan kegiatan posyandu.
"Kader posyandu memiliki peran strategis dalam menggerakan dan menjalankan program dan kegiatan di desa yang membutuhkan perhatian, kerja keras serta ke seriusan dalam rangka mencegah dan menanggulangi stunting," kata bupati pada jambore kader posyandu dengan tema "Cegah Stunting itu Penting, Kader Tangguh No Stunting" di Bukit Wisata Agro, Desa Tabarano, Kecamatan Wasuponda, Lutim, Jumat (11/10).
Menurut Husler, stunting merupakan kondisi gagal tumbuh kembang pada anak yang disebabkan beberapa faktor. Diantaranya, kurangnya asupan gizi saat ibu hamil dan minus asupan gizi ketika bayi dalam kandungan atau seribu hari pertama kehidupan.
"Para kader harus komitmen untuk bersama-sama meningkatkan gizi masyarakat dalam upaya mencegah stunting," harapnya.
Mengutip data WHO, Bupati mengungkapkan di dunia diperkirakan ada 178 juta anak dibawah 5 tahun pertumbuhannya terhambat karena stunting, Indonesia merupakan negara urutan kelima dalam jumlah anak dengan kondisi stunting.
"Optimalisasi peran kader posyandu mencegah balita stunting terus dipacu, demi terwujudnya generasi yang sehat dan cerdas," tutur Husler.
Ketua panitia penyelenggara Basondeng Abbas mengatakan Jambore Kader Posyandu tersebut diselenggarakan untuk meningkatkan semangat kerja, sekaligus memberikan motivasi serta meningkatkan keterampilan para kader posyandu agar terbentuk kader kader unggul penuh inovasi untuk menyelenggarakan kegiatan posyandu.