Jakarta (ANTARA) - Persediaan minyak yang dimiliki Indonesia belum sepenuhnya dimanfaatkan, menurut Sekjen Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto, hingga saat ini, baru 50 persen atau separuh persediaan minyak yang dikandung bumi Indonesia yang dimanfaatkan.
Guna meningkatkan produksi minyak dan gas (Migas) nasional, Djoko mengusulkan agar eksplorasi minyak dan gas (migas) dari dana Komitmen Eksplorasi Migas dan “Komitmen Kerja Pasti” (KKP) eksplorasi yang sudah tersedia sebesar lebih dari 2,5 miliar dolar AS segera dipercepat.
"Perlu mempercepat pelaksanaan eksplorasi migas dari dana Komitmen Eksplorasi Migas dan “Komitmen Kerja Pasti” eksplorasi yang sudah tersedia," ujar mantan Dirjen Migas Kementerian ESDM tersebut di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, Komitmen Kerja Pasti, telah dimulai sejak Juli 2018 lalu. Dana Komitmen Kerja Pasti itu berasal dari kontraktor sebagai investasi mereka selama lima tahun yang akan digunakan untuk meningkatkan produksi dan eksplorasi cekungan-cekungan baru.
Karenanya, dia berharap dana KKP yang telah terkumpul tersebut bisa secepatnya digunakan untuk eksplorasi migas.
Akhir Agustus lalu, Pemerintah dan DPR telah menetapkan target produksi minyak gas siap jual (lifting) pada 2020 sebesar 775 ribu barel per hari (bph) dan gas sebesar 1,19 juta barel setara minyak per hari.
Guna menaikkan produksi minyak, Djoko juga mengusulkan, perlunya percepatan pelaksanaan Enhance Oil Recovery (EOR). "Enhance Oil Recovery (EOR) merupakan teknologi yang dapat meningkatkan produksi dan lifting minyak yang ada. Teknologi ini harus segera digunakan, sebab saat ini lifting minyak baru mencapai setengahnya," ungkap mantan pimpinan di BPH Migas itu.
Ia mencontohkan, EOR Tanjung yang sempat diragukan, dalam kurun waktu 8 bulan sudah menunjukkan hasil yang signifikan. Meski begitu, lanjut Djoko, teknologi EOR yang menggunakan injeksi bahan kimia, juga harus diperhatikan penggunaannya.
“Injeksi bahan kimia untuk EOR ini juga harus diperhatikan," kata dia. Djoko mengusulkan, sebaiknya bahan-bahannya produksi dalam negeri saja.
Berita Terkait
ESDM Sulbar perketat pengawasan pengelolaan logam tanah jarang di Mamuju
Senin, 22 Januari 2024 20:28 Wib
25 mahasiswa Malaysia dan Filipina belajar budaya dan ekplorasi destinasi Sulsel
Jumat, 21 Juli 2023 19:48 Wib
Ratusan offroader eksplorasi keindahan tiga danau di Luwu Timur
Jumat, 5 Mei 2023 17:49 Wib
PHE memburu cadangan migas dengan teknologi mutakhir
Minggu, 25 September 2022 12:12 Wib
Prancis dan AS hendak mengatur eksplorasi luar angkasa di bulan
Rabu, 8 Juni 2022 9:33 Wib
Kementerian ESDM eksplorasi potensi batu bara metalurgi di 22 lokasi
Senin, 24 Januari 2022 15:14 Wib
Jepang revisi jadwal eksplorasi ruang angkasa ke bulan
Rabu, 29 Desember 2021 9:05 Wib
281 hakim ikuti pelatihan eksplorasi KEPPH
Senin, 27 Desember 2021 16:43 Wib