Mataram (ANTARA) - Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Nusa Tenggara Barat H. Johan Rosihan, mendorong pemerintah pusat untuk meningkatkan anggaran pertanian, sehingga meningkatkan kesejahteraan petani.
"Saya mengkritisi pemerintah terkait masih rendahnya alokasi anggaran untuk sektor pertanian," kata Johan Rosihan saat dihubungi melalui telepon dari Mataram, Selasa.
Ia menelaah beberapa dokumen laporan pemerintah dan membandingkan kenyataan di lapangan, bahwa alokasi anggaran pertanian terjadi penurunan dari tahun ke tahun.
Legislator PKS ini, mencontohkan seperti pada tahun 2015, alokasi anggaran untuk Kementerian Pertanian sebesar Rp28,679 triliun, selanjutnya tahun 2016 turun menjadi Rp27,630 triliun.
"Penurunan ini terus berlangsung hingga saat ini, yakni pada tahun 2019 penurunan terjadi sampai pada angka Rp21,1 triliun," ujar anggota DPR RI dari Dapil NTB 1 tersebut.
Menurutnya, rendahnya alokasi anggaran pertanian ini tentu berdampak pada menurunnya produktivitas pertanian yang juga menyebabkan rendahnya kemampuan daya beli petani (nilai tukar petani). Sementara di sisi lain, tambahnya, inflasi di Indonesia terbesar disumbang dari sektor pertanian, khususnya pangan.
"Pemerintah perlu berupaya dengan keras, agar memperbaiki sektor pertanian ini. Kehidupan petani akan semakin sulit bila pemerintah tidak segera turun tangan. Bila terus dibiarkan, akan menjadi sebab meningkatnya angka kemiskinan di Indonesia," jelas Johan.
Johan memberikan gambaran data, bahwa berdasarkan dokumen BPS (September 2018), jumlah penduduk miskin kian bertambah terutama di pedesaan, sebesar 13,10% sedangkan di perkotaan sebesar 6,89%. Dari tahun-ke tahun, angka kemiskinan stagnan tidak beranjak turun. Ini tidak dapat dibiarkan terus berkelanjutan, karena kemiskinan tidak untuk diwariskan.
"Saya sebagai legilastor PKS, mendorong pemerintah agar selalu meningkatkan dan memprioritaskan anggaran pertanian yang berorientasi untuk kesejahteraan petani," tegas anggota Komisi IV DPR RI itu.
Karena itu, mantan anggota DPRD NTB tiga periode ini menyatakan, peningkatan kesejahteraan ini sudah harus dilakukan pemerintah dengan cara meningkatkan skala ekonomi petani, menaikkan angka produksi dan produktivitas pertanian.
"Dengan modernisasi mekanisasi pertanian yang tepat guna, semoga produk pertanian kita mampu meningkatkan daya saing berhadapan dengan produk-produk negara lain yang pada akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia," katanya.
Berita Terkait
KPU: Rapat dengar pendapat dengan Komisi II DPR terkait Pemlu 2024 dijadwalkan 25 Maret
Senin, 18 Maret 2024 3:30 Wib
KPK periksa Sekjen DPR Indra Iskandar sebagai saksi
Kamis, 14 Maret 2024 11:52 Wib
Mendagri: Sikap pemerintah soal gubernur DKJ Jakarta dipilih bukan ditunjuk
Rabu, 13 Maret 2024 12:54 Wib
KPU RI akan menghadiri RDP DPR soal evaluasi Pemilu 2024 Kamis besok
Selasa, 12 Maret 2024 20:52 Wib
Hasil rekapitulasi penghitungan suara 24 Caleg Dapil Sulsel lolos DPR RI
Selasa, 12 Maret 2024 16:10 Wib
KPU Papua Barat umumkan 35 calon anggota DPRD provinsi terpilih Pemilu 2024
Selasa, 12 Maret 2024 8:03 Wib
KPU Sultra sebut enam caleg berpeluang lolos ke DPR Pusat
Senin, 11 Maret 2024 6:00 Wib
Polrestabes Makassar tetapkan Caleg DPR RI jadi tersangka dugaan politik uang
Senin, 11 Maret 2024 5:47 Wib