Makassar (ANTARA) - Ketua Harian Forum Sulsel Peduli (FSP) Patarai mengatakan, generasi muda berperan penting dalam pengurangan risiko bencana (PRB), termasuk membantu perencanaan dan pelaksanaan penanggulangan bencana.
Hal itu dikemukakan Patarai di Makassar, Rabu, terkait persiapan dialog kepemudaan yang diselenggarakan BPBD Sulsel dan FSP dengan mengangkat tema "Pemuda tangguh tanggap bencana" .
Menurut dia, pentingnya mengangkat peran generasi muda dalam PRB ini, karena persoalan lingkungan tidak dapat terlepas dengan kehidupan generasi muda yang akan menjadi generasi penerus bangsa.
Berkaitan dengan hal itu, lanjut dia, dalam rangkaian memperingati Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober, BPBD Sulsel bersama FSP akan menghadirkan empat pembicara yang akan membahas persoalan kebencanaan dan pelibatan generasi muda dalam menjaga lingkungan.
Keempat pembicara itu adalah mantan Wakil Wali Kota Makassar H Syamsu Rizal MI yang juga Ketua Umum FSP, Kepala BNPP/Basarnas Makassar Mustari, Kepala BPBD Sulsel H Syamsibar MH dan Kepala Puslitbang Kebencanaan UNHAS Dr Eng Adi Maulana yang masing-masing akan memaparkan pokok permasalahan sesuai bidangnya.
Apalagi di Kota Makassar, lanjut Patarai, kesadaran warga masih jauh dari yang dianggap ideal untuk bisa disebut sebagai warga yang tangguh bencana. Masyarakat secara umum masih belum memiliki kesadaran dan pemahaman yang cukup terhadap peluang bencana yang bisa terjadi.
Hal itu tampak dari berbagai data yang menunjukkan serangkaian kejadian bencana kerap berdampak pada kerusakan dan kerugian akibat bencana yang tak bisa dianggap remeh.
"Setidaknya ada tiga bencana yang penting untuk mendapat perhatian kita di Makassar yaitu banjir, kebakaran, dan gempa bumi. Tentu di antara ancaman tersebut, akan selalu terdapat peluang, salah satunya adalah dengan melihat peluang strategis pada peran dan partisipasi anak muda terhadap upaya pengurangan risiko bencana," ujarnya.
Anak muda adalah bagian penting dari setiap perencanaan maupun pelaksanaan. Umumnya kegiatan yang diinisasi oleh anak muda dalam isu kebencanaan saat ini masih dilakukan secara temporal, sporadis, dan sektoral. Selain itu anak muda juga masih kurang mendapatkan tempat dalam proses pengambilan kebijakan.
Karena itu, kata Patarai, melalui dialog ini FSP yang digelar pada 29 Oktober 2019 ini ingin melibatkan anak muda berpartisipasi dalam upaya antisipasi bencana.
Berita Terkait
KIP Sulsel menggelar sidang sengketa informasi dengan termohon kecamatan
Jumat, 29 Maret 2024 1:31 Wib
NasDem menyiapkan kader potensial maju Pilkada Wali Kota Makassar
Jumat, 29 Maret 2024 1:30 Wib
Bawaslu Sulsel : Dugaan penggelembungan suara Caleg tidak terbukti
Kamis, 28 Maret 2024 23:25 Wib
Kodam, Polda dan Pemprov Sulsel menyiapkan 68 pos keamanan Lebaran
Kamis, 28 Maret 2024 23:18 Wib
Pemprov Sulsel menggelar rakor operasi ketupat jelang mudik Lebaran
Kamis, 28 Maret 2024 17:00 Wib
Kakanwil Kemenkumham Sulsel berharap Analis KI terus berinovasi
Kamis, 28 Maret 2024 15:39 Wib
BK DPRD Sulsel panggil JRM terkait kasus dugaan penistaan agama
Kamis, 28 Maret 2024 2:22 Wib
Kakanwil Kemenkumham Sulsel safari Ramadhan di Rutan Sengkang
Rabu, 27 Maret 2024 21:50 Wib