Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengatakan pendidikan karakter akan menjadi progam prioritasnya.
"Saya tidak memiliki visi misi sendiri, hanya ada satu visi misi yaitu visi Pak Presiden. Jadi saya hanya mengikuti arahan dan visi beliau," ujar Nadiem saat rapat dengar pendapat dengan Dewan Perwakilan Rakyat di Jakarta, Rabu.
Nadiem mengatakan dirinya menginterpretasikan visi presiden tersebut ke dalam lima kelompok yaitu pendidikan karakter, deregulasi dan debirokratisasi, meningkatkan investasi dan inovasi, penciptaan lapangan kerja, dan pemberdayaan teknologi.
"Pertama, yang terpenting itu pendidikan karakter. Sekarang yang sedang terjadi dengan besarnya peran teknologi, kalau pemuda tidak punya karakter, integritas, analisa informasi dengan kuat, maka akan tergerus dengan berbagai macam informasi yang tidak benar," terang dia.
Oleh karena itu, salah satu prioritasnya adalah pendidikan karakter. Pendidikan karakter, ada yang sifatnya kognitif, ada yang sifatnya moral atau akhlak.
"Hampir semua perusahaan besar di Indonesia, komplain mengenai ketiadaan profesionalisme pada pemuda kita. Ini banyak sekali yang saya dengar," tambah dia.
Profesionalisme yang dimaksud adalah karakter, apakah itu menghormati atasan, menghormati waktu, memperbaiki diri, maupun menghormati rekan kerja. Hal itu berdampak pada ekonomi Indonesia.
Isu lainnya terkait pendidikan karakter adalah intoleransi. Nadiem melihat saat ini bermunculan tren politik identitas dan juga kekurangan intoleransi dalam berbagai instansi.
"Ini terjadi karena tidak adanya kebersamaan identitas, identitas yang bersifat nasional dan juga saling mengerti, kasih sayang sesama suku bangsa dan agama," tambah dia.
Nadiem menambahkan dia akan menerjemahkan pendidikan karakter itu ke dalam konten dalam kehidupan bermasyarakat. Tidak bisa hanya dimasukkan ke dalam kurikulum ataupun baca buku saja.
"Kita tidak mungkin belajar nilai-nilai , kalau tidak dilakukan melalui kegiatan pendidikan karakter tersebut. Selain itu pendidikan karakter harus melibatkan keluarga dan masyarakat. Jadi salah satu yang akan saya canangkan adalah bagaimana pendidikan karakter langsung ada masyarakat dan konten-konten kekinian, agar masyarakat tahu apa itu moralitas, masyarakat sipil, akhlak melalui contoh nyata bukan filosofi," terang Nadiem.
Berita Terkait
Presiden Jokowi : Penyiapan bakat masa depan jauh lebih konkret sekarang
Senin, 11 Desember 2023 11:52 Wib
MenPANRB : Pemerintah siapkan skenario insentif bagi guru daerah 3T
Selasa, 28 November 2023 10:20 Wib
Mendikbudristek: Batik simbol terkuat kebhinnekaan
Senin, 2 Oktober 2023 14:20 Wib
Nadiem : Penyelamatan artefak Museum Nasional jadi prioritas utama pascakebakaran
Minggu, 17 September 2023 5:16 Wib
Mendikbudristek minta sekolah hilangkan tes calistung pada proses PPDB SD
Selasa, 28 Maret 2023 18:59 Wib
Kemendikbudristek memperkuat koordinasi pengawasan praktik kekerasan
Kamis, 23 Februari 2023 11:22 Wib
Mendikbudristek: 293 ribu guru honorer telah diangkat lewat program ASN PPPK
Kamis, 23 Februari 2023 11:21 Wib
Mendikbudristek mendorong mahasiswa ikut program MBKM
Sabtu, 7 Januari 2023 11:20 Wib