PKK Sulsel dorong optimalisasi posyandu entaskan "stunting"
Makassar (ANTARA) - Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Selatan Lies F Nurdin mendorong optimalisasi pos pelayanan terpadu (posyandu) untuk membantu upaya pengentasan "stunting" (anak kerdil) di daerah tersebut.
Istri Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah itu mengatakan kehadiran posyandu sangat penting bagi masyarakat, serta dapat membantu mengentaskan stunting di Sulawesi Selatan.
"Mudah-mudahan semua posyandu di kabupaten/kota aktif. Tetapi yang saya baca datanya di sini itu ada sekitar 9.600 posyandu se-Sulsel, tapi yang aktif cuma sekitar 7.000 posyandu. Jadi tugas kita sebagai Pokja 4 untuk keliling di mana itu yang harus kita dukung," katanya di Makassar, Jumat.
Saat menghadiri pembukaan acara Pembinaan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga dalam Peningkatan Derajat Kesehatan dan Pelestarian Lingkungan Hidup Angkatan III bertema "Penguatan Posyandu dengan Pemberdayaan Masyarakat dalam Pencegahan Stunting", ia menjelaskan, pada tahun 2020 sudah disiapkan dana sekitar Rp100 juta rupiah per kabupaten/kota yang dikhususkan untuk mengentaskan stunting.
"Saya harapkan ibu-ibu yang hadir di sini akan kembali ke daerahnya masing-masing dan semoga 80 persen bisa diserap ilmunya dari sini. Saya minta tolong untuk membagikan ilmunya yang didapat hari ini kepada rekan-rekan di daerah," katanya.
Pada acara yang juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Sulsel, Ashari Fakhsirie Radjamilo , ia menyampaikan apresiasinya terhadap perwakilan-perwakilan TP PKK kabupaten/kota di Sulawesi Selatan yang berkesempatan hadir pada acara ini.
"Alhamdulillah hari ini kita bisa hadir mengikuti dan menambah wawasan kita sebagai Pokja 4 dari PKK. Semua yang datang di sini tujuannya untuk meningkatkan kualitas taraf hidup masyarakat kita," demikian Lies F Nurdin.
Istri Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah itu mengatakan kehadiran posyandu sangat penting bagi masyarakat, serta dapat membantu mengentaskan stunting di Sulawesi Selatan.
"Mudah-mudahan semua posyandu di kabupaten/kota aktif. Tetapi yang saya baca datanya di sini itu ada sekitar 9.600 posyandu se-Sulsel, tapi yang aktif cuma sekitar 7.000 posyandu. Jadi tugas kita sebagai Pokja 4 untuk keliling di mana itu yang harus kita dukung," katanya di Makassar, Jumat.
Saat menghadiri pembukaan acara Pembinaan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga dalam Peningkatan Derajat Kesehatan dan Pelestarian Lingkungan Hidup Angkatan III bertema "Penguatan Posyandu dengan Pemberdayaan Masyarakat dalam Pencegahan Stunting", ia menjelaskan, pada tahun 2020 sudah disiapkan dana sekitar Rp100 juta rupiah per kabupaten/kota yang dikhususkan untuk mengentaskan stunting.
"Saya harapkan ibu-ibu yang hadir di sini akan kembali ke daerahnya masing-masing dan semoga 80 persen bisa diserap ilmunya dari sini. Saya minta tolong untuk membagikan ilmunya yang didapat hari ini kepada rekan-rekan di daerah," katanya.
Pada acara yang juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Sulsel, Ashari Fakhsirie Radjamilo , ia menyampaikan apresiasinya terhadap perwakilan-perwakilan TP PKK kabupaten/kota di Sulawesi Selatan yang berkesempatan hadir pada acara ini.
"Alhamdulillah hari ini kita bisa hadir mengikuti dan menambah wawasan kita sebagai Pokja 4 dari PKK. Semua yang datang di sini tujuannya untuk meningkatkan kualitas taraf hidup masyarakat kita," demikian Lies F Nurdin.